kievskiy.org

Mitos dan Fakta, Mengungkap Peran Buzzer dalam Politik Pilpres 2024

Ilustrasi buzzer.
Ilustrasi buzzer. /Pixabay/OpenClipart-Vectors Pixabay/OpenClipart-Vectors

PIKIRAN RAKYAT - Buzzer, individu atau kelompok yang aktif menggunakan media sosial dan platform online lainnya untuk mendukung dan mempromosikan seorang kandidat politik atau presiden.

Peran Buzzer sangat beragam dalam politik presiden, mereka juga bisa sangat berpengaruh dalam kampanye dan proses pemilihan, salah satunya sering digunakan untuk menyebarkan pesan kampanye dari kandidat calon presiden.

Berikut adalah beberapa peran utama yang buzzer dapat memainkan dalam politik presiden:

  1. Mobilisasi Dukungan: Buzzer dapat memobilisasi pendukung kandidat atau presiden untuk mengambil tindakan, seperti memberikan suara dalam pemilihan atau berpartisipasi dalam kampanye sukarela. Mereka dapat memotivasi orang untuk terlibat aktif dalam proses politik.
  2. Pengaruh Opini Publik: Buzzer memiliki potensi besar untuk mempengaruhi opini publik. Mereka dapat membantu membentuk narasi tentang kandidat atau isu-isu politik yang relevan dengan kampanye. Dengan menyebarkan pesan dan argumen yang mendukung, mereka dapat mempengaruhi pandangan orang.
  3. Krisis dan Kontroversi: Buzzer juga dapat digunakan untuk menghadapi krisis atau kontroversi yang melibatkan kandidat atau presiden. Mereka mungkin mencoba membela atau meredakan situasi yang merugikan melalui upaya online.
  4. Serangan terhadap Pesaing: Sayangnya, buzzer juga dapat terlibat dalam kampanye hitam, yaitu upaya untuk menyerang pesaing politik atau menyebarkan informasi negatif tentang mereka. Hal ini bisa mencakup penyebaran berita palsu atau serangan pribadi.
  5. Pengawasan Media Sosial: Buzzer kadang-kadang juga digunakan untuk memantau dan mengelola reputasi kandidat atau presiden di media sosial. Mereka dapat merespons komentar negatif atau mengarahkan perhatian publik ke berita baik.
  6. Mengidentifikasi Isu Penting: Buzzer sering membantu mengidentifikasi isu-isu penting yang relevan dengan pemilih. Mereka dapat membantu kandidat fokus pada masalah yang paling mendesak bagi pemilih.
  7. Pelaporan Langsung: Beberapa buzzer dapat melakukan pelaporan langsung dari acara kampanye atau kegiatan politik. Mereka menghadirkan pemirsa di media sosial dengan informasi real-time tentang peristiwa politik.

Baca Juga: Tilang Uji Emisi di DKI Jakarta Berlaku Besok, Pemprov Ingatkan Hal Ini

Menurut peneliti, Camil dari CIPG dalam jurnal berjudul 'Di Balik Fenomena Buzzer: Memahami Lanskap Industri dan Pengaruh Buzzer di Indonesia' keterlibatan buzzer di Indonesia dalam peristiwa politik dipandang negatif terhadap citra dan pemaknaan terhadap buzzer. Mereka mendapat cap negatif sebagai pihak yang dibayar untuk memproduksi konten negatif di media sosial.

Sementara itu, menurut Felicia, Riris Loisa dalam sebuah jurnal 'Peran Buzzer Politik dalam Aktivitas Kampanye di Media Sosial Twitter: 2018' mengatakan bahwa pesan kampanye yang disebarkan oleh buzzer politik merupakan kampanye negatif, bukan kampanye positif.

Bahkan kehadiran mereka sudah menjadi profesi di media sosial, dan sudah termasuk lapangan kerja yang bagus untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, asalkan pesan kampanye yang disampaikan bukan merupakan hoax.

Aktor-aktor politik biasanya mulai menggunakan jasa buzzer untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat melalui pesan-pesan kampanye di media sosial. Pesan ini dinilai bahaya jika dimanfaatkan untuk membentuk persepsi dan pandangan masyarakat akan kandidat politik tersebut.

Kata Buzzer pun perlahan mendapat konotasi negatif dari masyarakat hal ini muncul sebagai akibat dari kegiatan tidak bertanggung jawab buzzer politik professional melalui media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat