kievskiy.org

Jokowi Bakal Bertemu Joe Biden, MER-C Titip Pesan untuk Desak Gencatan Senjata di Gaza

Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023.
Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. /Reuters/Ronen Zvulun

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang kegawatdaruratan kesehatan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menuliskan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Surat tersebut berisi harapan dan dorongan MER-C agar Jokowi bisa menekankan kepada dunia, khususnya Amerika Serikat agar segera memulai gencatan senjata di Jalur Gaza. Mengingat, situasi di Gaza yang tidak baik-baik saja akibat penjajahan Israel.

“Kami berharap dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dapat menyampaikan hal tersebut, memberikan tekanan kepada dunia khususnya Amerika Serikat untuk segera memulai gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan RS Indonesia dari serangan Israel. Serangan,” katanya, dikutip pada Senin, 13 November 2023. 

Surat yang diunggah melalui akun X (Twiiter) @mercindonesia pada Sabtu, 12 November 2023 itu diawali dengan penjelasan soal bagaimana kondisi di Gaza saat ini.

Baca Juga: Suhartoyo Resmi Jabat Ketua Mahkamah Konstitusi Gantikan Anwar Usman

“Surat Terbuka MER-C kepada Presiden Republik Indonesia. Kepada Bapak Ir. H.Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia,” ujarnya. 

“Hari ini menandai hari ke-36 dunia menyaksikan agresi tanpa pandang bulu, pembunuhan, dan pembantaian massal terhadap warga sipil di Jalur Gaza, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Kawasan pemukiman, termasuk tempat ibadah seperti masjid dan gereja, sekolah, lokasi pengungsian, dan berbagai fasilitas umum lainnya, tak terkecuali seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, menjadi korban kebrutalan militer Israel,” ucapnya.

Akibat ulah Israel tersebut, puluhan ribu orang pun meninggal dunia, dan lainnya mengalami luka-luka. MER-C menjelaskan bahwa saat ini pasokan obat-obatan juga menipis, masyarakat di Gaza pun hidup tanpa makanan dan listrik. 

“Puluhan ribu orang telah kehilangan nyawa, dan puluhan ribu lainnya terluka, tidak dapat menerima perawatan yang layak karena menipisnya obat-obatan, pemadaman listrik di rumah sakit karena kekurangan bahan bakar, dan serangkaian situasi menyedihkan lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: Satire Megawati Soal 'Manipulasi' Hukum di MK: Semua Akibat Praktik Kekuasaan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat