/photo/2023/03/01/1577631082.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya mengungkapkan kondisi Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Marthens, yang dijadikan sandera selama lebih dari 9 bulan. Dalam unggahan akun Twitter @WPNewsOrg, Philip nampak duduk di rerumputan, dan dikelilingi anggota KKB.
Pilot Susi Air tersebut hanya bisa terduduk diam saat ditodong senjata api (senpi) laras panjang. KKB pimpinan Egianus Kogoya mendesak pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk mengabulkan permintaan mereka.
Jika permintaan mereka tak dikabulkan, KKB pimpinan Egianus Kogoya akan menembak mati Pilot Susi Air. Mereka hanya memberikan waktu dua bulan kepada pemerintah Indonesia untuk mengabulkan permintaan yang telah disampaikan.
Sehingga batas waktu yang diberikan KKB adalah pada 20 Januari 2024 mendatang. Jika pemerintah Indonesia tak mengabulkan keinginan mereka untuk merdeka dan mendapat pasokan senjata, nyawa sang pilot tak kan tertolong.
Baca Juga: Penjelasan Promotor Konser Coldplay Jakarta Tentang Banyak Penonton Bertiket Dilarang Masuk
“Kalau negara (Indonesia) tidak bicara untuk Papua, Indonesia tidak mengaku, berarti pilot ini saya kasih waktu 2 bulan, kalau tidak saya akan tembak. Saya hanya akan kasih waktu 2 bulan, kalau kalian (Selandia Baru) tidak todong Indonesia, dia saya tembak,” ujar anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Di akhir video yang dibagikan pada 20 November 2023 itu, KKB pimpinan Egianus Kogoya meneriakkan kata ‘Papua merdeka’, yang kemudian diikuti oleh seluruh anggota. Sedangkan senjata api yang sudah dikongkang tetap diarahkan ke kepala Pilot Susi Air.
“Semua negara harus todong Indonesia, kalau 2 bulan lewat saya akan tembak. Negara harus bicara untuk Papua. Papua merdeka, Papua merdeka,” kata anggota KKB.
