PIKIRAN RAKYAT - Pemilu memiliki kaitan erat dengan HAM. Pemilu tak hanya sebuah proses politik, tetapi juga sebuah mekanisme mendasar yang melalui Pemilu terdapat hak asasi manusia yang dilaksanakan dan dilindungi.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra dalam acara media dialogue "BedaHAM: Menakar Implementasi dan Proyeksi HAM dalam Pemilu 2024" yang digelar di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat, 24 November 2023.
Merujuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Dhahana menyebut bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengambil bagian di dalam pemerintahan negaranya baik itu secara langsung ataupun melalui wakil-wakil yang dipilih secara bebas.
"Kehendak ini harus dinyatakan dalam pemilihan umum yang berkala dan jujur, yang dilakukan melalui hak pilih yang universal dan setara, serta dilaksanakan melalui pemungutan suara rahasia atau melalui prosedur bebas memilih yang setara," ucapnya.
Baca Juga: Alat Peraga Sosialisasi Pemilu 2024 Boleh Dipasang Sebelum Kampanye, Asal Penuhi Aturan Ini
Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal HAM telah membangun komunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk mengedepankan nilai-nilai HAM dalam pelaksanaan pemilu.
"Dari pertemuan kami dengan Pak Idham Holik Oktober silam, kami mengapresiasi KPU RI yang telah melakukan upaya-upaya untuk mengedepankan nilai-nilai HAM dalam pelaksanaan pemilu," ujarnya.
Lebih lanjut, Dhahana menuturkan bahwa Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal HAM berinisiatif untuk mengampanyekan pemilu ramah HAM. "Dalam Rapat Dengar Kerja di Komisi III Selasa lalu, Menteri Hukum dan HAM menegaskan pentingnya mendorong pemilu yang ramah HAM," imbuhnya.
Salah satu yang perlu menjadi fokus bersama dalam mendorong pemilu yang ramah HAM adalah aksesibilitas dan informasi terkait pemilu bagi kelompok rentan. Komitmen terhadap, kelompok rentan dalam pemilu, sambung Dhahana tidak hanya terkait hak untuk dipilih, tetapi juga termasuk hak pilih.
Baca Juga: Pemilu 2024 Harus Ramah Anak, Peserta Pemilu Dilarang Undang Penyanyi Cilik Saat Kampanye