PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berharap agenda debat cawapres terlaksana dalam rangkai pelaksanaan Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dia mengatakan, calon pasangan presiden dan wakil presiden yang diusungnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dipastikan siap untuk menghadiri undangan debat yang disiarkan secara transparan di hadapan publik itu.
"Ya, memang lebih baik ya diadakan saja. Saya rasa jauh lebih baik, kalau ada debat cawapres (bukan hanya capres)," kata Kaesang, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 2 Desember 2023.
Namun, ia mengaku pihaknya akan menghormati segala ketetapan KPU terkait bagaimana format debat akan diberlakukan. "Kami ikut apa kata KPU, diadakan ya ayo, enggak diadakan ya sudah," kata Kaesang.
Saat ditanya apakah Gibran Rakabuming siap menghadapi dua cawapres lainnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD, Kaesang hanya menjawab dengan guyonannya.
"Ya saya nggak tau, kan saya Kaesang," ujar dia.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Debat Cawapres Dihilangkan: Terserah KPU, Mereka yang Atur
Ketentuan Debat Capres-Cawapres oleh KPU
Kamis, 30 November 2023, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengumumkan ketentuan bahwa semua pasangan capres dan cawapres peserta Pilpres 2024 harus hadir di setiap sesi debat yang akan dilaksanakan sebanyak lima kali.
Membantah 'hilangnya debat cawapres', Hasyim menggarisbawahi kehadiran pasangan berdua di tiap sesi debat adalah simbol kesatuan dan kekompakan di hadapan publik. Meski tidak dikhususkan debat cawapres, nanti akan ada proporsi penuh masing-masing cawapres untuk bicara.
"Sehingga publik makin yakin dengan penampilan mereka pada saat debat," kata Hasyim usai Rapat Koordinasi Persiapan Debat Pasangan Capres-Cawapres Tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis, 30 November 2023.
Sebagaimana pengesahan saat pendaftaran dan pengundian, tiga paslon Pilpres 2024, antara lain, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di nomor urut 2, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di nomor urut 3.
"Lima kali debat ini kan calon presiden dan wakil presiden. Ada tiga kali debat capres, dan ada dua kali debat cawapres," kata Hasyim.
"Pada dasarnya dalam pertemuan KPU dengan pasangan calon, lima kali debat itu pasangan calon semuanya hadir. Hanya saja proporsinya, bicara, itu yang berbeda," ucapnya.
Hasyim melanjutkan, proporsi bicara capres akan lebih banyak pada debat capres. Demikian pula ketika tiba saat debat cawapres, otomatis panggung akan didominasi cawapres. ***