kievskiy.org

Kumpulan Pembelaan Prabowo dan TKN Soal 'Ndasmu Etik', Umpatan yang Dinilai Tak Cerminkan Kesantunan

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Prabowo Subianto dan Tim Kampanye Nasional (TKN) tampaknya tengah berupaya meluruskan ucapan 'ndasmu etik' yang disampaikan Capres Nomor Urut 2 tersebut. Pasalnya, apa yang disampaikan Prabowo Subianto itu menuai reaksi beragam dari publik.

Hal itu bermula pada saat debat pertama capres Pemilu 2024, capres nomor urut 1 Anies Baswedan bertanya langsung kepada Prabowo Subianto soal putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menetapkan beberapa hakim konstitusi melanggar aturan etik saat memutus permohonan uji materi terkait usia capres-cawapres. Pertanyaan itu mengacu pada konflik kepentingan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang merupakan paman dari cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Menjawab pertanyaan Anies Baswedan pada saat sesi debat itu, Prabowo Subianto menjawab dengan tegas bahwa secara hukum, putusan MK terkait batas usia minimal capres-cawapres bersifat final dan mengikat. Oleh karena itu, dia menilai keputusannya menggandeng putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai cawapres tidak melanggar konstitusi.

Beberapa hari setelah itu, Prabowo Subianto menjadi bahan pembicaraan di platform X (Twitter) karena viral beredar videonya yang dinilai mengejek debat Pilpres 2024. Dalam video yang diduga diambil ketika rapat internal Partai Gerindra itu, dia mengutip pertanyaan tentang etika bernegara saat debat berlangsung.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik," kata dia, dilihat dari X, pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Kata Ketum Partai Koalisi

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (elora), Fahri Hamzah menanggapi pernyataan Prabowo Subianto di pertemuan Partai Gerindra. Prabowo Subianto menyebut "Ndasmu etik" tatkala menyinggung kandidat lain yang menyerangnya di Debat Capres pada 12 Desember 2023. Dia menilai celetukan tersebut merupakan kata-kata biasa dan tidak perlu dipersoalkan.

"Biasa saja, kan. Itu, kan, sama dengan Bung Karno bilang sontoloyo, biasa saja, kan. Ya itu kan kultur saja, kan. Cara orang-orang kita untuk small talk istilahnya, basa-basi bercanda itu biasa," ucapnya setelah menjadi narasumber pada Dialog Keumatan Partai Gelora di Balai Sartika, Kota Bandung, Minggu 17 Desember 2023.

"Emang saya mau tanya, ada enggak di antara orang-orang yang mempersoalkan itu enggak pernah ngumpat? Satu saja enggak pernah, itu mah kerjaan kita hari-hari, ya, kan," ujar Fahri Hamzah menambahkan.

Dia juga menganggap etika itu sangat personal karena berkaitan dengan rasa. "Etika itu soal rasa, apalagi orang timur, orang timur itu etika itu soal rasa soal hati. Pantes enggak ya, atau apa tau diri, ya, kan," tutur Fahri Hamzah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat