kievskiy.org

Kenapa Harga Rafale yang Dibeli Prancis Lebih Murah Dibandingkan Indonesia?

Jet tempur Rafale Prancis
Jet tempur Rafale Prancis /Reuters/Charles Paltiiau

PIKIRAN RAKYAT – Media sosial dihebohkan dengan perbedaan harga beli pesawat tempur Rafale antara Indonesia dan Prancis. Seperti diketahui, Militer Prancis kembali menambah kekuatan armada tempur angkatan udara mereka. Terbaru Prancis telah memesan sebanyak 42 jet tempur Rafale baru dengan harga sekitar 5 miliar euro atau setara 5,5 miliar USD. sementara Indonesia membeli dengan harga 8,1 USD

Pembelian dilakukan kepada produsen pesawat Dassault Aviation dan mitra Thales, Safran dan MBDA. Sebanyak 42 pesawata rafale baru ini akan dikirimkan secara bertahap antara tahun 2027 hingga 2032.

Mengutip publikasi Dassault Aviation pada 12 Januari 2024, the French Defense Procurement Agency (DGA) Badan Pengadaan Pertahanan Prancis pada akhir Desember 2023 telah melakukan pemesanan kepada Dassault Aviation  sebanyak 42 pesawat tempur Rafale, yang dikenal sebagai “tranche 5”, untuk Angkatan Udara Prancis (AAE).

Perbedaan harga beli pesawat tersebut dipertanyakan oleh pemilik akun X (dahulu) Twitter @Naz_lira. Dalam cuitannya, pemilik akun tersebut mengungkapkan bahwa Prancis mampu membeli pesawat Rafale dengan spesifikasi lebih canggih namun lebih murah dibandingkan dengan Indonesia.

“Ada yang bisa jelaskan, Rp. 38 Triliun lebihnya itu untuk apa saja ya..? Jangan bilang spesifikasi Pesawat Tempur Rafale Prancis dibawah Indonesia ya…,” kata pemilik akun @Naz_lira.

Alasan Harga Beli Rafale Berbeda antara Indonesia dan Prancis

Seperti diketahui, nilai kontrak untuk pembelian 42 jet tempur oleh Indonesia mencapai 8,1 miliar USD atau sekitar Rp125 triliun (dengan kurs Rp15.000). Meskipun jumlah tersebut telah diumumkan, rincian pembayaran yang sebenarnya untuk pesawat ini masih belum dijelaskan. Kontrak ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan pilot dan personel darat, simulator, serta fasilitas darat.

Namun, rincian lebih lanjut tentang jenis senjata atau rudal yang tercakup dalam kesepakatan tersebut juga tidak dijelaskan. Hal tersebut berkaitan dengan kerahasiaan militer, khususnya dalam pembelian perangkat pertahan termasuk senjata yang seringkali melibatkan kontrak terpisah dengan produsen pesawat.

Meskipun demikian, jika total nilai kontrak dibagi oleh jumlah pesawat, harga rata-rata satu pesawat mencapai sekitar 192,8 juta USD atau sekitar Rp2,99 triliun. Angka ini mencakup semua aspek dalam kontrak, dari teknologi pesawat hingga fasilitas pendukung dan pelatihan.

Mengutip penjelasan akun X @RandomWorldWar, meskipun Rafale Prancis dibeli lebih canggih dengan harga lebih murah, namun perlu diingat bahwa produsen pesawat tempur tersebut merupakan pabrikan asli Prancis.

“Soal harga, kita tidak boleh lupa kalau Rafale itu buatan Dassault Aviation, perusahaan yang memang berasal dari Perancis dan pabriknya pun di Perancis, dengan Angkatan Udara Perancis sebagai user utamanya sejak dahulu kala,” kata pemilik akun @RandomWorldWar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat