PIKIRAN RAKYAT - Sidang dakwaan terdakwa kasus suap, Jaksa Pinangki Sirna Malasari, telah menjalani sidang perdananya, Rabu, 23 September.
Beda dengan kesehariannya yang terungkap selama ini, Jaksa Pinangki tidak lagi tampil dengan pakaian terbuka, dengan rambut hitamnya yang terurai.
Hadiri sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jaksa Pinangki mengenakan hijab merah muda dengan gamis senada bermotif, lengkap dengan sarung tangan, masker, dan face shield.
Baca Juga: Ditugasi Jowoki Tangani Singkong di Proyek Food Estate, Prabowo: Dimulai 30 Ribu Hektare Lahan
Jaksa Pinangki Sirna Malasari didakwa melakukan pemufakatan jahat yaitu menjanjikan uang 10 juta dolar AS kepada pejabat di Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Mahkamah Agung (MA).
Seperti Pikiran-rakyat.com nukil dakwaan yang dibacakan JPU Kejaksaan Agung KMS Roni, tujuannya adalah agar pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut memberikan fatwa MA melalui Kejaksaan Agung agar pidana penjara yang dijatuhkan kepada Joko Tjandra berdasarkan putusan PK Nomor 12 tertanggal 11 Juni 2009 tidak bisa dieksekusi sehingga Joko Tjandra dapat kembali ke Indonesia tanpa harus menjalani pidana.
Menanggapi dakwaan ini, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) berharap pertemuan Pinangki dengan mantan buronan Djoko Tjandra di Malaysia, turut diungkap motifnya.
Baca Juga: Akhirnya Muncul, Lidya Pratiwi Menangis Ceritakan Pengalamannya Semasa Hidup di Penjara
"Ya, mudah-mudahan KPK mampu menindaklanjuti, dan kami serahkan sepenuhnya kepada KPK ya," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman, Kamis, 24 September 2020 dini hari.
Seperti dilaporkan Antara, menurut Boyamin, motif R untuk mau mengantar seorang Jaksa, bertemu koruptor kasus cessie Bank Bali itu patut ditelusuri lagi, karena belum terungkap secara terang-benderang.