kievskiy.org

Debat Terakhir Capres: Kecerdasan Ada pada Anies, Kesejukan Ada pada Prabowo, Keangkuhan Ada pada Ganjar

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024.
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait Debat Terakhir Pilpres 2024. Apalagi, dengan adanya closing statement (pernyataan penutup) yang disampaikan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo.

"Saya ikuti lima debat itu, dan Anies tetap konsisten. Panggung itu dimenangkan Anies. Ada kesejukan di situ, selama lima kali debat ini," ucapnya dalam acara Nobar Debat Terakhir Pilpres 2024 bersama Deputi Saksi dan Pengorganisasian Timnas AMIN pada Minggu 4 Februari 2024 malam.

"Akan tetapi di debat terakhir ini, di closing statement, ketulusan ada pada Prabowo. Anda boleh hina, tetapi seseorang yang angkuh dan tiba-tiba menundukkan kepala serius mengatakan 'Saya minta maaf pada Pak Anies', itu soalnya," tutur Rocky Gerung menambahkan.

Menurutnya, Prabowo Subianto menyadari pandangan publik terhadapnya yang selama ini dinilai emosional setiap Debat Capres. Namun, pada debat terakhir itu, Capres Nomor Urut 2 tersebut justru memperlihatkan kesejukan.

"Dia berupaya untuk satu periode, satu putaran, tapi dia tahu publik menyoroti dia dalam dimensi emosi. Kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies, Ganjar keangkuhan," kata Rocky Gerung.

"Apa dia bilang pada Prabowo tadi? ditujukan khusus pada Prabowo 'Jangan pilih seseorang yang pernah membunuh, melanggar hak asasi manusia'. Enggak ada hak sedikit pun Ganjar bicara itu, yang boleh bicara itu Gilbran di UGM, mahasiswa boleh bicara itu. Apa hak Ganjar?" ujar Rocky Gerung menambahkan.

Dia pun menyinggung bagaimana pada Pilpres 2009, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminang Prabowo Subianto untuk menjadi Cawapres. Sehingga, Ganjar Pranowo dinilai tidak berhak 'menghajar' Prabowo Subianto dengan cara seperti itu.

"Jadi orang ini B*ngs*t itu, dia tidak punya hak ucapkan itu . Dia bagian dari yang mengelu-elukan Prabowo yang diangkat 2009 sebagai wakil presiden, artinya dia berbohong pada partainya tuh," ucap Rocky Gerung.

"Kita mau uji orang pada saat-saat terakhir itu, mestinya Ganjar bilang 'terima kasih, selesai, saya tidak akan komentari soal HAM. Biarkan mahasiswa dan guru-guru besar mengomentari'. Dia menunggangi kemarahan publik, padahal dia gak ngerti. Dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas, kita mesti fair bilang itu," tuturnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat