kievskiy.org

Airlangga Hartarto Sebut Dirty Vote Black Campaign, Terungkap Alasannya

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. /ANTARA/Gilang Galiartha

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan pendapatnya mengenai film Dirty Vote. Ia menyebut dokumenter sepanjang 2 jam tersebut sebagai kampanye hitam.

Oleh karena itu, Airlangga tak mau repot-repot komentari dokumenter yang bahas soal kemungkinan kecurangan pemilu 2024 tersebut.

"Itu kan namanya 'black movie' atau 'black campaign' ya kalau itu kan enggak perlu dikomentarin," tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara Senin 12 Februari 2024.

Salah satu alasan kuat mengapa Airlangga menyebut Dirty Vote sebagai kampanye hitam karena waktu rilisnya. Waktu rilis dokumenter tersebut terjadi setelah masa tenang 11-13 Februari 2024.

"karena disiarkan secara luas saat memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024, sebelum hari pemungutan suara Pemilu pada Rabu, 14 Februari 2024," tuturnya.

Di sisi lain, Airlangga Hartarato menyatakan sejauh ini pemilu termasuk kampanye sudah berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Dengan begitu, ia berharap tidak perlu memperkeruh kondisi tersebut dengan adanya kampanye hitam.

Apalagi, Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan India.

 

"Kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada dan kita optimis jangan ada pemilu yang diganggu oleh hal-hal semacam itu," kata Airlangga.

Perlu diketahui, Dirty Vote merupakan dokumenter yang disutradai Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan film itu bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat