kievskiy.org

Usia Bukan Penentu Seseorang akan Memajukan atau Memundurkan Demokrasi Indonesia

Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keterangan penutup dalam debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Minggu, 4 Februari 2024.
Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keterangan penutup dalam debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara dalam hasil hitung cepat atau Quick Count Charta Politika. Per 15 Februari 2024 pukul 6.50 WIB, dari data yang masuk, yakni 98,30 persen, Prabowo-Gibran memperoleh 57,81 persen, lalu paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 25,66 persen, dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,51 persen.

Adapun berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Indikator per 15 Februari 2024 pukul 00.29 WIB, dari data yang masuk sebesar 97,63 persen, Prabowo-Gibran unggul sementara dengan perolehan 58 persen, Anies-Muhaimin 25,32 persen, dan paslon 03 16,68 persen. Sedangkan hasil hitung cepat Populi Center per 14 Februari 2024 pukul 21.24 WIB, dari data yang masuk sebesar 95,04 persen, paslon 02 unggul sementara dengan perolehan 59,21 persen, paslon 01 25,13 persen, dan paslon 03 15,66 persen.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid berujar, kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka—dalam hasil hitung cepat Pilpres 2024 lembaga survei—cacat lantaran dipenuhi praktik kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Menurutnya, dimulai dari keputusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial, penyalahgunaan peran aparatur negara dan penyelewengan bantuan sosial.

Kemenangan Prabowo-Gibran itu akan membawa demokrasi Indonesia menuju kemerosotan yang lebih buruk lagi. Aksi-aksi protes, kata dia, akan direpresi oleh kepemimpinannya sebagai otoritarian.

Usia bukan penentu

Ilustrasi capres di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Ilustrasi capres di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

Pasalnya, kendati usia Prabowo sudah tak lagi muda, tetapi personalitasnya identik dengan gaya bicara keras dan otoriter. Ditambah ambisi berkuasa yang sangat besar.

"Jadi, meskipun dia sudah cukup tua di usianya 72 tahun, tapi usia bukan penentu apakah seseorang akan memajukan atau memundurkan demokrasi Indonesia," tuturnya, Rabu, 14 Februari 2024.

Dia yakin, suara-suara yang menggugat keabsahan dan kecurangan Pemilu 2024 masih bakal terus berlangsung kendati proses pelantikan dilakukan. Apalagi bila dua kubu yang kalah menyatakan tidak menerima hasil pemilu itu.

"Itu mungkin protes-protes dan turbulensi akan makin besar," tuturnya, "tapi kalau dua kubu itu menerima, mungkin turbulensi akan datang dari masyarakat sipil yang akan terus menggugat keabsahan pemilu."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat