PIKIRAN RAKYAT - Dalam hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara. Berdasarkan hasil hitung cepat Pilpres 2024 oleh lembaga survei Charta Politika per 16 Februari 2024 pukul 7.55 WIB, dari 98,40 persen data yang masuk, paslon 02 itu memimpin dengan perolehan 57,79 persen, paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 25,70 persen, dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,50 persen.
Pada Rabu, 14 Februari 2024, paslon 02 bahkan berpidato di Istora Senayan, Jakarta, mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat di depan pendukungnya dan disiarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi. Keesokan harinya, Prabowo 'pamer' telah diberi ucapan selamat atas hasil Pilpres 2024.
"Pada pagi hari ini mendapat sambungan telfon berisi ucapan selamat atas hasil pemilu yang masih berlangsung dari beberapa pimpinan negara, Perdana Menteri Australia, PM Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapore, PM Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia, PM Anwar Ibrahim, dan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe," kata Prabowo Subianto via X (dulunya Twitter).
Dalam cuitannya itu, dia juga berucap syukur dan menegaskan akan terus mengawal hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan hasil hitung cepat Populi Center per 16 Februari 2024 pukul 5.44 WIB, dari 99.99 persen data yang masuk, paslon 02 unggul dengan perolehan 59,08 persen, paslon 01 25,06 persen, dan paslon 03 memperoleh 15,86 persen. Adapun berdasarkan lembaga survei Kedai Kopi per 16 Februari 2024 pukul 7.44 WIB, dari 99,30 persen data yang masuk, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 59,15 persen, Anies-Muhaimin 24,79 persen, dan Ganjar-Mahfud MD 16,06 persen.
Tak usah khawatir
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Viva Yoga Mauladi berujar, masyarakat tak perlu ada yang mengkhawatirkan kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan masalah-masalah hak asasi manusia (HAM) di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Tidak usah terlalu curiga dengan Prabowo-Gibran. Tidak usah takut. Selama ini toh pers bebas dan bertanggung jawab, kan?" ujarnya, "ada Undang-Undang Kebebasan Pers, Undang-Undang ITE. Prabowo-Gibran kan menjalankan Undang-Undang. Jangan takut kemudian nanti ada perubahan pemerintah menjadi otoriter, pemerintah menjadi restriktif."