kievskiy.org

'Masa Lalu Biarlah Masa Lalu', Kata Pemilih yang Tak Peduli Isu Pelanggaran HAM Prabowo

Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih terus menyelimuti Prabowo Subianto. Sebab, tuduhan yang dialamatkan kepadanya sampai saat ini tidak pernah disidangkan.

Sehingga publik tidak tahu secara pasti status Capres Nomor Urut 2 itu. Apakah dia bersalah atau tidak dalam kasus penculikan dan penghilangan belasan aktivis pada 1998 pun masih menjadi misteri.

Akan tetapi, ditengah seruan masyarakat, terutama keluarga dan korban tragedi 1998, yang menyerukan penegakkan keadilan terhadap Prabowo Subianto, para pemilihnya tampak tak peduli.

Seperti warga Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Taufik Hidayat (28). Dia memilih Prabowo Subianto meski mengetahui isu HAM yang selama ini dituduhkan kepada mantan Danjen Kopassus itu.

"Yang terjadi pada masa lalu biarlah menjadi bagian dari masa lalu," katanya.

"Selama pelanggaran itu tidak ada buktinya, kenapa harus dipersoalkan? Toh itu urusan masa lalu dan saya melihatnya ke depan," tutur Taufik Hidayat menambahkan.

Prabowo Subianto tidak pernah diadili di Pengadilan HAM soal tuduhan penculikan aktivis tahun 1997-1998 yang diarahkan kepadanya. Namun, putusan Dewan Kehormatan Perwira yang dibentuk Panglima ABRI pada 1998 membuat kesimpulan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan tersebut.

“Saya melihat sosok Prabowo itu gagah sehingga Indonesia nanti bisa disegani oleh negara-negara lain. Itu saja. Lebih keren," ujar Taufik Hidayat.

Tak Goyah oleh Film Dirty Vote

Begitu juga dengan warga kota Serang, Banten, Fajar Sodiq. Dia memilih Prabowo Subianto meski telah menonton film Dirty Vote. Dia juga mengikuti pemberitaan yang membahas dugaan politik kepentingan di balik perubahan syarat calon wakil presiden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat