kievskiy.org

Peringati 19 Tahun Tragedi Leuwigajah, DLH Jabar Gaungkan Gerakan Pungut Sampah

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, sebelum longsor. Mala terjadi pada Senin, 21 Februari 2005.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, sebelum longsor. Mala terjadi pada Senin, 21 Februari 2005. /Dok. Humas Kota Bandung

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 dua hari berturut-turut pada Selasa 20 Februari dan 21 Februari 2024. Pada puncak HPSN, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor dan Forum Eco Village DAS Ciliwung menyelenggarakan Gerakan Pungut Sampah (GPS) dan penanaman pohon di lahan kritis dirangkaikan dengan Jambore Ecovillage.

Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Februari 2024 di Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.  

Sehari sebelumnya atau Selasa, 20 Februari 2024 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama perwakilan penggiat sampah yang tergabung kedalam Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia (FORPASI) menyelenggarakan aksi simpatik dengan melakukan renungan dan doa, di TPA Lulut Nambo Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias mengatakan, kegiatan tersebut sebagai refleksi atas 19 tahun tragedi longsornya TPA Leuwigajah, dan TPA Lulut Nambo sebagai simbol harapan pengelolaan sampah yang lebih baik. 

Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional 2024, Sampah APK Harus Didaur Ulang

Di samping renungan acara pun dilanjutkan dengan diskusi interaktif, pemutaran film pengelolaan sampah dan kunjungan melihat langsung proses ujicoba pengelolaan sampah di TPA Lulut Nambo.

"Peringatan HPSN setiap tanggal 21 Februari sebagai momentum strategis untuk melakukan langkah bersama yang dilaksanakan di seluruh Jawa Barat antara Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota bersama-sama dengan masyarakat dalam mengatasi persoalan sampah," katanya 

Pihaknya pun akan melakukan edukasi di Lokasi Rest Area Gunung Mas Puncak, mengingat tempat tersebut menjadi pusat tujuan masyarakat yang akan istirahat juga menjadi destinasi wisata untuk menikmati suasana tempat yang sejuk dan asri.

"Sehingga diperkirakan timbulan sampahnya cukup besar," katanya.

Baca Juga: Surat Aanmaning Ancam Nasib Warga Dago Elos Bandung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat