kievskiy.org

Daftar Penerima Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Disalurkan Mulai 2025

Makan Siang Gratis, Pemerintah Provinsi NTT Sudah Wujudkan Untuk Siswa SMA
Makan Siang Gratis, Pemerintah Provinsi NTT Sudah Wujudkan Untuk Siswa SMA /Antara foto

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa anggaran untuk program makan siang gratis direncanakan sebesar Rp15 ribu per anak, di luar anggaran untuk program susu gratis. Pernyataan tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada hari Senin.

"Per anak kira-kira Rp15 ribu," kata Menko Airlangga di Jakarta, Senin.

Menko Airlangga menegaskan bahwa rencananya, alokasi anggaran tersebut akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ia menahan diri untuk memberikan rincian spesifik mengenai wilayah mana yang akan menerima program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak.

Rincian lebih lanjut tentang program makan siang dan susu gratis bakal dibahas dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 dalam rapat kabinet hari ini.

Menko Airlangga juga memastikan bahwa program makan siang dan susu gratis akan tetap berjalan meskipun pemerintah memperkirakan akan adanya defisit anggaran sekitar 2,4% - 2,8%.

"Terkait program (makan siang gratis), kita lihat defisit anggaran mencapai 2,4% - 2,8%, itu untuk program yang menjadi quick win dari presiden terpilih nanti atau pemerintah mendatang, pos-posnya sudah bisa masuk," ungkapnya usai Rapat Terbatas di Istana Negara.

Baca Juga: Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dipatok Rp15 Ribu per Anak, di Luar Susu

Penerima Program Makan Siang Gratis

Menurut Menko Airlangga, program makan siang gratis akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap awal akan diberikan kepada balita hingga ibu hamil, kemudian dilanjutkan hingga tahap SMP dan ke daerah yang memiliki angka stunting tinggi.

Meskipun anggarannya masih dalam perhitungan oleh kementerian dan lembaga terkait, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa data penerimanya telah tersedia. Data tersebut diambil dari program sebelumnya di Kementerian Kesehatan, seperti balita sebanyak 22,3 juta, anak TK 7,7 juta, SD 28 juta, dan Madrasah hingga SMP 12,5 juta.

"Sesudah ini bisa dilaksanakan tahun depan sesuai dengan tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat