kievskiy.org

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, PDIP Tak Mau Ambil Pusing: Kita Terbiasa Ngadepin Kaya Gini

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan menyatakan, partainya tidak masalah dengan pelaporan Indonesia Police Watch (IPW) terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDIP, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

IPW melaporkan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023 bernama Supriyatno dan Ganjar Pranowo terkait dugaan gratifikasi. "Silakan saja," ucap Arteria di gedung DPR RI, Senayan pada Jakarta, Rabu 6 Maret 2024.

Lantas Anggota Komisi III DPR itu mengaku tidak khawatir pelaporan tersebut dan menganggap upaya itu sebagai politisasi. Ia malahan menantang IPW untuk membuktikan tuduhannya tersebut.

"Kita terbiasa kok ngadepin yang kaya gini, silakan saja kalau memang bisa dibuktikan," ucapnya.

Dugaan gratifikasi Rp100 miliar

KPK memastikan akan menelurusi dugaan gratifikasi Rp100 miliar yang dituduhkan kepada Ganjar Pranowo. Mereka akan bekerja secara independen dalam menindaklanjuti laporan IPW terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

KPK pun memastikan pihaknya tidak akan melihat pelaporan terhadap Ganjar Pranowo sebagai langkah yang bermuatan politis. Kerja-kerja pemberantasan pencurian uang rakyat yang dilakukan akan mengacu pada peraturan perundang-undangan.

Lembaga antikorupsi itu juga tidak peduli soal latar belakang seseorang, termasuk Ganjar Pranowo yang merupakan kader partai politik tertentu, tepatnya PDIP. Staf KPK di penyelidikan maupun penyidikan pun dipastikan tidak peduli soal latar belakang politik seseorang.

"Kalau kami (KPK) enggak pernah melihat, apakah ini ada unsur politisnya atau enggak. Apakah ini warnanya merah, kuning, hijau, abu-abu, saya enggak lihat seperti itu. Dan saya yakin staf kami di bawah pun enggak peduli dengan warna dari orang itu apa,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di gedung Merah Putih KPK, Rabu 6 Maret 2024, seperti dilaporkan wartawan Pikiran Rakyat Asep Bidin Rosidin.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat