kievskiy.org

Dimas Kanjeng Bikin Geger Indonesia pada 2016, Dukun Pengganda Uang yang Divonis 21 Tahun Bui

Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang dari Probolinggo, Jawa Timur.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang dari Probolinggo, Jawa Timur. /Antara/Umarul Faruq

PIKIRAN RAKYAT - Medio September 2016, Indonesia dihebohkan dengan gerak 1.200 personel kepolisian yang menangkap Dimas Kanjeng Taat Pribadi bin Islam Mustain. Dia adalah sosok yang mengenalkan diri sebagai raja baru di Nusantara.

Dia merupakan pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur. Dimas Kanjeng mengeklaim bisa menggandakan uang hingga berkali-kali lipat.

Kasus hukum yang harus dihadapinya adalah saat dituding menipu dan merencanakan pembunuhan eks anak buahnya, Ismail Hidayah yang tewas pada februari 2015 dan Abdul Ghani yang tewas pada April 2016. Keduanya dibunuh lantaran Dimas dinilai khawatir bahwa dua eks anak buahnya itu akan membocorkan dugaan praktik penipuan penggandaan uang.

Sebelum kasus itu, pada periode 2015—2016, Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi maju pesat, ada 23.000 santri. Bukan cuma padepokannya saja yang maju pesat, demikian pula dengan lingkungan sekitar, jalan tanah berubah menjadi aspal hotmix.

Penangkapan Dimas Kanjeng

Ilustrasi penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Ilustrasi penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Proses penangkapan Dimas Kanjeng pada medio September 2016 itu berlangsung sekira 20 menit. 1.200 personel itu mendapat perlawanan dari para pengikut dukun pengganda uang tersebut.

Kericuhan tak terelakkan, tetapi beruntung tak memakan korban. Waktu pun berlalu, Dimas Kanjeng divonis 18 tahun penjara pada 1 Agustus 2017, karena telah merencanakan pembunuhan terhadap eks anak buahnya.

Kuasa hukum Dimas Kanjeng M Soleh bilang, pihaknya sudah mengajukan banding, vonis hakim penuh keragu-raguan. "Terdakwa tidak ada kaitannya dengan pembunuhan itu."

Di samping itu, Soleh juga bilang kalau vonis 18 tahun bui oleh PN Kraksaan, Probolinggo itu di luar perkiraan pihaknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat