kievskiy.org

Syahrul Yasin Limpo Copot Pejabat Kementan Gegara Ogah Bayar Tagihan Kartu Kredit Rp215 Juta

ILUSTRASI kartu kredit.*/DAILYFINANCE
ILUSTRASI kartu kredit.*/DAILYFINANCE

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo disebut mencopot jabatan beberapa pejabat Kementeriannya karena tidak mau membayar tagihan kartu kredit. Fakta itu diungkapkan oleh Saksi kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, Isnar Widodo di Pengadilan Tindak Korupsi Jakarta pada Rabu 24 April 2024.

Dalam persidangan, dia mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo mencopot jabatan beberapa pejabat Kementan yang menolak membayarkan tagihan kartu kredit senilai Rp215 juta.

Mantan Kepala Subbagian (Kasubag) Rumah Tangga Kementan itu mengaku, permintaan pembayaran tagihan kartu kredit untuk keperluan pribadi Syahrul Yasin Limpo disampaikan oleh mantan ajudan sang Mentan, Panji Hartanto.

"Waktu itu Panji. Panji yang minta untuk dibiayai kartu kredit Pak Menteri," ucap Isnar Widodo.

Deretan Pejabat yang Dicopot

Menurut Isnar Widodo, pencopotan beberapa pejabat di Kementan dilakukan SYL dari jabatan struktural ke fungsional di awal 2022.

Para pejabat dimaksud, antara lain mantan Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementan Akhmad Musyafak, serta mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan Gempur Aditya.

Pada awalnya, Isnar Widodo mengaku terus menolak permintaan itu lantaran pembayaran tagihan kartu kredit tidak dianggarkan dalam dana operasional Menteri. Namun, dia mengatakan bahwa Panji tetap menagih pembayaran kartu kredit Syahrul Yasin Limpo.

"Panji tetap menagih yang kartu kredit itu senilai sekitar Rp200 juta dan akhirnya yang menyelesaikan waktu itu akhirnya Gempur," katanya.

Meski diminta pembayaran tagihan kartu kredit, Isnar Widodo tak mengetahui tagihan kartu kredit SYL berasal dari bank apa. Meski begitu, dia menyebutkan tagihan kartu kredit itu sudah ada sebelum dicopot dari jabatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat