kievskiy.org

Mahfud MD Diminta Baca Puisi: Tak Terbiasa, Lebih Mudah dan Lancar Pimpin Sidang Pengadilan

Mahfud MD membacakan puisi di acara halalbihalal dan Pagelaran Seni 57th IKA UII bertajuk “Guyub Bersama Alumni UII” di Teater Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 28 April 2024.
Mahfud MD membacakan puisi di acara halalbihalal dan Pagelaran Seni 57th IKA UII bertajuk “Guyub Bersama Alumni UII” di Teater Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 28 April 2024. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

 

PIKIRAN RAKYAT - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) menggelar acara halalbihalal dan Pagelaran Seni 57th IKA UII bertajuk “Guyub Bersama Alumni UII” di Teater Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 28 April 2024.

Dalam acara tersebut, IKA UII menyajikan beberapa pergelaran seni mulai dari pembacaan puisi, tarian nandak Betawi yang dibawakan Abang None Jakarta Selatan 2023, permainan saksofon, hingga menampilkan musisi lainnya.

Sontak pada sesi pembacaan puisi para peserta halalbihalal dan pagelaran Seni 57th IKA UII terlihat merasa terhibur dengan puisi yang dibawakan oleh para pimpinan IKA UII. 

Salah satunya momen tersebut didapatkan ketika Ketua Dewan Penasihat DPP IKA UII, Mahfud MD sebelum membacakan puisi. Mantan kandidat Calon Presiden (Capres) 2024 itu mengakui bahwa dirinya tidak terbiasa membacakan puisi. Tetapi lebih lancar tampil memimpin sidang pengadilan.

"Saudara sekalian saya sama dengan pak Syarifudin tidak terbiasa hampir membaca puisi, lebih mudah dan lebih lancar tampil memimpin sidang pengadilan," ucap Mahfud diikuti tertawanya para peserta halalbihalal dan Pagelaran Seni 57th IKA UII hingga tepuk tangan.

"Jadi kalau baca puisi enggak," tuturnya.

Adapun judul puisi yang dibacakan oleh Mahfud yakni berjudul "Kembali Dimasa Depan" diciptakan oleh, penulis Hamid Basyaib.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP IKA UII Syarifuddin menyatakan acara halalbihalal bertajuk “Guyub Bersama Alumni UII” bertujuan menjalin dan menguatkan kembali tali persaudaraan sesama alumni.

“Di tahun politik ini, kita disuguhkan berbagai dinamika kebangsaan yang hiruk pikuk. Perbedaan posisi dan pilihan politik tak jarang membuat persaudaraan kita sesama alumni UII berpotensi retak. Potensi tersebut harus diantisipasi dan tak boleh terjadi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat