kievskiy.org

Penyakit Aneurisma Aorta Bisa Muncul Tanpa Gejala, Olahraga Bisa Kurangi Risiko

Ilustrasi pembuluh darah.
Ilustrasi pembuluh darah. /Pixabay/qimono

PIKIRAN RAKYAT - Aneurisma aorta menjadi penyakit pada pembuluh darah yang harus diwaspadai. Aneurisma aorta merupakan gejala abnormal membesar atau melebarnya dinding aorta yang bisa pecah sewaktu-waktu sehingga menyebabkan pendarahan dan syok.

Pakar intervensi kardiovaskular dari Heartology Hospital, dr Suko Adiarto, mengatakan bahwa hal yang perlu diwaspadai dari pembesaran dinding aorta ini adalah ia bisa berlangsung tanpa menunjukkan adanya gejala. Namun demikian, umumnya pembesaran aorta kerap terjadi di bagian dada dan perut.

"Ketika dinding yang tebal di dalam aorta tidak lagi sanggup mempertahankan bentuk aorta, maka aorta bisa melemah dan tidak dapat menahan tekanan darah di dalam. Akibatnya, dinding aorta bisa pecah. Hal itu bisa menyebabkan pendarahan yang berujung pada pada kondisi kritis hingga kematian," katanya ketika diskusi dengan wartawan di Jakarta pada Kamis, 3 Mei 2024.

Menurutnya, aorta memiliki fungsi penting supaya darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh. Sedemikian pentingnya fungsi aorta ini, maka gangguan terhadapnya bisa berdampak serius terhadap fungsi tubuh hingga kepada kematian.

Suko mengatakan bahwa penyakit aneurisma aorta bisa berlangsung dengan lambat dan bertahun-tahun. Gejala yang sudah diketahui perlu diwaspadai mengenai aneurisma aorta ini adalah munculnya nyeri di dada dan punggung. Sesak napas juga menjadi gejala yang perlu diwaspadai.

Pengobatan

Ilustrasi olahraga.
Ilustrasi olahraga.

Prosedur medis untuk mengobati aneurisma aorta dikenal dengan Thoracic Endovascular Aortic Repair (Tevar) di rongga dada dan Endovascular Aneurysm Repair (Evar) di bagian perut.

Tindakan medis tersebut merupakan tindakan yang minim sayatan dan pasien tidak perlu diberikan tindakan bedah. "Intervensi cukup dengan pemasangan stent graft di pembuluh darah aorta," kata Suko.

Ia menuturkan faktor genetik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penyakit aneurisma aorta. Namun, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko aneurisma aorta.

Beberapa cara itu adalah rutin berolahraga, menjaga tekanan darah supaya tetap normal, memakan makanan rendah lemak dan kolesterol. Gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok dan menjaga berat badan supaya tetap ideal juga dipandangnya penting untuk mengurangi risiko penyakit ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat