kievskiy.org

Polemik Potong Gaji untuk Tapera: Perumahan Penting bagi Pekerja tapi Tak Semua Perusahaan Sehat

Ilustrasi gaji UMR yang dibebani banyak potongan setelah diresmikannya Tapera.
Ilustrasi gaji UMR yang dibebani banyak potongan setelah diresmikannya Tapera. Tangkap Layar Mad Max Furry dengan olahan gambar.

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan potongan gaji bagi para pekerja sebagai iuran untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai bertujuan baik. Namun, tidak bisa diterapkan merata karena tidak semua perusahaan sehat.

“Untuk perumahan bagi para pekerja penting, tapi kan juga penting bagaimana jangan sampai jadi beban. Juga harus dilihat nggak semua perusahaan itu sehat,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid pada Rabu 29 Mei 2024.

Menurutnya, kebijakan Tapera sangat baik karena akan membantu pekerja dalam memiliki rumah. Namun, hal itu tidak bisa diterapkan merata kepada semua perusahaan.

“Ada perusahaan-perusahaan yang tidak sehat, jadi ini harus kita lihat kembali gitu. Makanya kenapa Kadin selalu menitikberatkan bagaimana balance antara pengusaha dan pekerja,” tutur Arsjad Rasjid.

Harus Ada Keseimbangan

Arsjad Rasjid juga menyampaikan bahwa hal yang berhubungan dengan pengusaha dan pekerja harus menciptakan keseimbangan dan kesinambungan di antara keduanya.

“Di sini penting sekali, di sini perlu adanya kesinambungan, balancing antara yang namanya pengusaha dan juga pekerja. Nah ini maksud dan tujuannya baik, tinggal bagaimana supaya jangan memberatkan pengusaha tetapi juga membantu yang namanya pekerja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa dalam pembangunan ekonomi bukan hanya melibatkan pemangku kepentingan dan pengusaha, tetapi peran dari para pekerja.

Oleh karena itu, keseimbangan dan saling memahami di antara pengusaha dan pekerja juga diperlukan. Hal tersebut agar pekerja dapat mengerti apa dan bagaimana tantangan pengusaha, begitu pun sebaliknya pengusaha juga harus mengerti apa yang diperlukan oleh pekerja.

“Karena tanpa ada pengusaha, nggak ada pekerja, nggak ada pekerja nggak ada pengusaha. Ini perlu dua-duanya. Karena apa, kan kita itu tujuannya sama, tujuannya menuju Indonesia Emas 2045. Dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, harus bersama-sama. Nah itu harus terjadi,” ucap Arsjad Rasjid.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat