kievskiy.org

Kemensos Akui Ada Orang Mampu Terima Bansos Covid-19, Andi: Kasihan Orang Lapar, Tidak Bakal Ditunda

Presiden RI Joko Widodo (Presiden Jokowi) dalam webinar bertema "Kebijakan dan Implementasi Bantuan Sosial di Saat Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi, di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020.
Presiden RI Joko Widodo (Presiden Jokowi) dalam webinar bertema "Kebijakan dan Implementasi Bantuan Sosial di Saat Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi, di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. /Pikiran-Rakyat.com/Satrio Widianto

PIKIRAN RAKYAT - Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Andi ZA Dulung mengakui, terdapat sejumlah warga yang dinilai berkecukupan dari segi finansial, namun tetap mendapat bantuan sosial (bansos) sembako maupun tunai dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikembangkan Kemensos sejak 2011, terdapat 92,3 juta orang atau 29 juta keluarga yang terdaftar dalam penerima bantuan sosial.

Bantuan sosial khusus dampak Covid-19 yang disalurkan oleh Kemensos mencakup Program Sembako Jabodetabek untuk 19 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta Bansos Tunai KPM non Jabodetabek untuk 9 juta KPM.

Baca Juga: Jadwal Bigmatch Inggris vs Belgia hingga Prancis vs Portugal di UEFA Nations League Matchday 3

Sementara itu, program bantuan sosial yang memang sudah berjalan sebelum adanya pandemi, yakni Program PKH penyaluran bansos untuk 10 juta KPM dan Program Sembako untuk 20 juta KPM.

Dijelaskan, Kementerian Sosial menggunakan DTKS sebagai dasar pemerintah menentukan layak atau tidaknya seorang warga mendapatkan bantuan.

"Pasti pertanyaannya, kenapa ada orang yang sebetulnya kelihatan makmur tapi dapat bantuan, kenapa orang miskin tidak dapat bantuan.

Baca Juga: Curahan Hati Indro Warkop di Ultah Mendiang Istrinya: Ya Allah Jaga Istriku Sampai Kami Bertemu Lagi

Inilah yang kita sebut dengan inclusive exclusive error dan ini yang terus kita perbaiki," kata Andi dalam webinar bertema "Kebijakan dan Implementasi Bantuan Sosial di Saat Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi, di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat