kievskiy.org

Jika Anies Diadang 'Kekuatan Jahil', Sulit Menang di Pilkada Jakarta meski Jadi Rebutan

Anies Baswedan saat berkampanye sebagai capres di Pamekasan, Jawa Timur pada 31 Januari 2024.
Anies Baswedan saat berkampanye sebagai capres di Pamekasan, Jawa Timur pada 31 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT - Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini menilai Anies Baswedan akan jadi rebutan sekaligus kandidat paling potensial di Pilkada Jakarta 2024, jika tak ada 'kekuatan jahil' yang merecoki.

Dalam keterangannya, Didik menjelaskan bahwa halang rintang dari 'kekuatan jahil' ini bukan mustahil di jalan Anies Baswedan. Pasalnya, Pilkada Jakarta sama saja kelanjutan Pilpres 2024.

Didik tak lupa mempertimbangkan faktor Ridwan Kamil dalam pertarungan kontestasi Pilgub Jakarta, November 2024 mendatang.

"Anies akan menjadi rebutan sehingga menjadi calon paling potensial jadi, kecuali ada konspirasi kekuatan jahil untuk meruntuhkannya," ujarnya, kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 28 Juni 2024.

"Ridwan Kamil akan mengambil peluang ini dan keberuntungan untuk tahun 2029. Jadi Pilkada DKJ ini sangat jelas berhubungan langsung dengan politik 2029, khususnya Pilpres," tutur dia lagi.

Menanggapi pasangan duet Anies-Sohibul Iman (AMAN) oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menurutnya tak ada jaminan mereka akan bertahan lama. Bahkan, menurut Didik AMAN bisa jadi bubar karena proses lobi yang intensif, atraktif, dan liar di masa depan.

"Karena tidak merupakan hasil musyawarah, maka beberapa pihak analis menyatakan pasangan Aman ini tidak aman. Memang begitulah politik, sebelum penetapan resmi KPUD, siapa pun bakal calon di pilkada ini masih bisa berubah total terbalik dari rencana semula," ucapnya.

Ciri politik Indonesia ini, bagi Didik, sama sekali tidak memiliki ideologi kecuali transaksional belaka. Kendati 'turun level' dari Pilpres 2024, Didik menganggap langkah maju Pilgub Jakarta adalah tepat bagi Anies.

"Bagi Anies sendiri, pilkada ini turun pangkat tetapi penting untuk persiapan pilpres 2029. Jika mundur dari politik sudah pasti namanya lenyap dari peredaran, seperi Wiranto, Agum Gumelar, Hatta Rajasa, dan lain-lain," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat