kievskiy.org

Soal Kunjungan Menlu AS, Mantan Ketua MK: Makin Jelas Gigihnya AS Bujuk RI Tak Berpihak ke RRC

Ketum  Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus mantan ketua MK, Jimly Asshiddiqie.
Ketum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus mantan ketua MK, Jimly Asshiddiqie. /Antara/Katriana.

 

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, mengomentari rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo.

Komentar tersebut ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter miliknya, dikatakannya bahwa setelah Menlu Mike Pompeo melakukan kunjungan ke Tanah Air, maka semakin terang bahwa pihak negeri Paman Sam itu gigih membujuk pemerintah Indonesia untuk tak berpihak ke Tiongkok.

"Nanti setelah Menlu AS berkunjung, makin jelas gigihnya AS bujuk RI tdk brpihak ke RRC," tulis Jimly Asshiddiqie dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam cuitan akun @JimlyAs pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 23 Oktober 2020, Rekor Nyaris 500 Ribu Pasien Covid-19 dalam 24 Jam

Selain itu, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menilai bahwa hal tersebut dapat menjadi peluang emas untuk menekan Amerika Serikat guna memindahkan pabrik-pabrik industrinya dari negeri Tirai Bambu Tiongkok ke Tanah Air.

"Peluang emas utk tekan AS agar teken persetujuan pindahkan pabrik2 industrinya dari China ke Indonesia," ucap Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie.

Lebih lanjut Jimly Asshiddiqie menuturkan bahwa jika diperlukan, maka pemerintah Indonesia membuat Undang Undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (PERPU) khusus demi kemudahan investasi mereka di Tanah Air.

Baca Juga: Jenita Janet Polisikan Mantan Suami atas Dugaan Penggelapan Harta, Kuasa Hukum: Ada Suatu Kebohongan

"Bila prlu buat UU/PERPU khusus utk kemudahan investasi mereka," tutur Jimly Asshiddiqie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat