BANDUNG, (PR).- Terkait kasus dugaan pengaturan skor di Super Jalapa Liga 3 Seri 1 Tahun 2019, Asprov PSSI Jawa Barat menyatakan akan menunggu penyelidikan kepolisian terlebih dahulu.
Sebelumnya, satuan Tugas Mafia Bola dilaporkan menangkap enam pihak yang diduga terlibat dalam pengaturan skor Liga 3 antara Perses Sumedang dan Persikasi Kabupaten Bekasi. Pertandingan itu digelar pada babak semi final Liga 3 regional Jawa Barat di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, Rabu 6 November 2019.
Sekjen Asprov PSSI Jawa Barat, Dedi Permana, mengaku saat ini pihaknya sudah mengetahui ada kabar tersebut dari pemberitaan Nasional. Namun demikian, PSSI Jabar akan mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada para pihak yang diamankan oleh Satgas Anti Mafia Bola.
"Saya sudah mendapatkan kabarnya. Tapi baru sebatas itu. Kita tentunya sekarang memberikan kesempatan kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Kami tak mau terburu-buru. Kasih waktu polisi untuk bekerja dulu," ucap Dedi saat dihubungi di Bandung, Selasa 26 November 2019.
Baca Juga: Massa Dua Ormas Ini Bentrok di Beberapa Lokasi di Karawang
Dedi mengungkapkan, selama ini PSSI Jabar sangat berkomitmen untuk memberantas adanya mafia sepakbola dan pengaturan skor. Untuk itu, PSSI Jabar tak pernah sekalipun memberikan ruang bagi perangkat pertandingan untuk berkomunikasi langsung dengan klub atau tim yang bertanding.
"Sejak awal kami terus dengungkan untuk berantas mafia bola dan match fixing. Dan ini bukan hanya slogan saja. Kita dari sebelum hingga sesudah pertandingan selalu terbuka. Bahkan, beberapa pertandingan dapat disaksikan langsung melalui streaming," ujarnya.
Selain itu, kata Dedi, selama gelaran Liga 3 Seri 1 Jabar pihaknya sudah membangun nota kesepamahan dengan salah satu media cetak terkait pertandingan.
Baca Juga: Lelang Kaus Anak Ahok Bertanda Tangan Veronica Tan Terjual Rp4,1 Juta