kievskiy.org

IOAC Jadi Ajang Pra-Pon 2020 Terakhir Cabang Renang

JUMPA pers persiapan Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Ajang yang akan berlangsung pada 13-19 Desember 2019 ini jadi Pra-PON 2020 terakhir cabor akuatik.*/WINA SETYAWATIE/PR
JUMPA pers persiapan Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Ajang yang akan berlangsung pada 13-19 Desember 2019 ini jadi Pra-PON 2020 terakhir cabor akuatik.*/WINA SETYAWATIE/PR

JAKARTA, (PR).- Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 13-19 Desember mendatang akan jadi event pra-kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua terakhir.

Saat ini, 70-80 persen kuota PON sudah terpenuhi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) yang juga Ketua Panitia Pelaksana IOAC Wisnu Wardhana dalam jumpa pers di Stadion Akuatik GBK, Kamis, 12 Desember 2019.

Baca Juga: Atletnya Sumbang Medali SEA Games 2019, KONI Kota Banjar Tak Dapat Anggaran

Kejuaraan ini akan jadi babak kualifikasi akhir. Sepanjang tahun ini sudah ada beberapa kejuaraan nasional yang menjadi ajang Pra-PON.

"Dari beberapa Kejuaraan Nasional yang jadi ajang Pra-PON, ini merupakan ajang kualifikasi PON terakhir dan ini salah satu yang terbesar. Dari kuota 90 atlet untuk renang, 32 perenang untuk renang perairan terbuka, polo air lima putra dan lima putri, serta dari loncat indah dan renang indah, sudah terpenuhi hampir 80 persen," katanya.

Dari 80 persen kuota yang sudah penuh, kebanyakan diambil oleh para perenang nasional dan perenang dari provinsi utama seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Riau. Sisanya yang menurut Wisnu akan diberebutkan di kejuaraan ini.

"Jadi tinggal disini (IOAC), biasanya provinsi-provinsi lain yang belum penuh kuotanya mencari tiket untuk PON," ungkapnya.
IOAC tahun ini, menurut Wisnu akan mempertandingkan empat disiplin cabor yakni renang, polo air, loncat indah, dan renang artistik. Kejuaraan ini akan diikuti oleh 1.500 perenang dari 30 Pengprov dan beberapa undangan dari negara tetangga.
Untuk Pra-PON renang akan dimulai pada 13-17 Desember 2019, lalu berlanjut loncat indah pada 17-19 Desember 2019. Renang artistik pada 18-19 Desember nanti dan ditutup dengan polo air pada 13-17 Desember mendatang.
"Total peserta untuk renang yang terbanyak yakni 1100 perenang. Lalu polo air diikuti oleh 7 tim putra dan 7 tim putri, loncat indah ada 100 peserta, dan begitu juga di renang indah," tuturnya.
Ajang ini selain sebagai Pra-PON, juga akan jadi pemantauan untuk atlet muda yang nantinya akan magang di Pelatnas PRSI. Mengingat setelah IOAC ini pihaknya akan melakukan promosi degradasi.
"Dari kejuaraan ini kita akan petakan melalui talent scouting untuk mencari bibit-bibit baru yang akan dibina. Kesempatan untuk masuk ke pelatnas. Karena sudah saatnya renang regenerasi, mudah-mudahan hasil dari kejuaraan ini bisa jadi tulang punggung Indonesia di SEA Games Vietnam 2021 nanti," ucap Wisnu.
Nantinya untuk atlet-atlet yang mendapatkan promosi, mereka akan dipantau selama tiga bulan pertama. Jika dalam tiga bulan pemantauan prestasinya turun, maka akan kembali tergantikan. Tapi jika dalam satu bulan, ada salah satu atlet yang menonjol, maka, kata Wisnu, akan dipertimbangkan untuk dimasukan ke dalam Timnas, walaupun belum masuk ke periode promosi-degradasi.
Kualifikasi Olimpik
Untuk perenang senior sendiri, IOAC selain sebagai bahan evaluasi juga merupakan kesempatan, khususnya renang sebagai babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Seperti yang diketahui ajang IOAC ini sudah masuk dalam agenda federasi renang internasional (FINNA) sebagai salah satu babak kualifikasi untuk Olimpiade Tokyo.
"Kami selalu berpikir apa yang dibutuhkan atlet untuk bisa melewati limit A kualifikasi Olimpik atau event apa yang jadi prioritas untuk bisa meloloskan atlet ke olimpik. Setelah melihat hasil IOAC ini, kami sudah rumuskan dalam enam bulan kedepan siapa yang jadi prioritas yang diproyeksikan untuk lolos limit olimpik dan mana kejuaraan yang ditarget atau jadi ajang uji coba menuju limit olimpik," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat