kievskiy.org

Korea Utara Tegas Dukung Olimpiade Beijing 2022, Buntut Seruan Boikot dari AS

Ilustrasi bendera Korea Utara. Korea Utara dukung Olimpiade Beijing 2022
Ilustrasi bendera Korea Utara. Korea Utara dukung Olimpiade Beijing 2022 /Unsplash/@micha_braendli


PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara (Korut) menegaskan pihaknya mendukung penuh Olimpiade Beijing 2022. Hal itu disampaikan pemerintah Korea Utara dalam suratnya kepada China.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebut Komite Olimpiade Korea Utara dan Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Fisik mengirim surat kepada Komite Olimpiade China dan organisasi lainnya.

Meskipun mendukung Olimpiade Beijing, Korea Utara tidak ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan olahraga tersebut karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Siapa Dishani Chakraborty? Bayi yang Dulu Ditemukan di Tempat Sampah, Kini Sukses di Amerika

"Tetapi akan sepenuhnya mendukung semua upaya orang-orang Chinak untuk mengadakan festival Olimpiade yang indah dan cantik," demikian isi surat Korea Utara ke Pemerintah China, dikutip dari KBS World, Jumat, 7 Januari 2022.

Korea Utara juga menekankan pihaknya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk memperkuat hubungan persahabatannya dengan China. Misalnya, meningkatkan pertukaran dan kerja sama dengan organisasi olahraga dan atlet China.

Pernyataan Korea Utara disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) menyerukan akan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) "mengerikan" yang dilakukan China.

Baca Juga: Gaduh Cuitan Ferdinand Hutahaean, Mahfud MD Jelaskan Maksud Gus Dur Soal 'Allah Tak Perlu Dibela'

Pada Senin, 6 Desember 2021 Gedung Putih mengatakan AS tidak akan mengirim delegasi resmi ke pertandingan Olimpiade Beijing, sebagai protes terhadap pelanggaran HAM China, termasuk perlakuan Beijing atas Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang.

"Pemerintahan Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022 mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung di Xinjiang, dan pelanggaran HAM lainnya," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat