kievskiy.org

Efek Covid-19, Penjualan Motor di Indonesia Diperkirakan turun Hampir 50 Persen

IMBAS dari Pandemi COVID-19, penjualan unit motor di salah satu diler KTM yang ada di Kota Bandung turun hingga 80%
IMBAS dari Pandemi COVID-19, penjualan unit motor di salah satu diler KTM yang ada di Kota Bandung turun hingga 80% /Instagram.com/@ktm_abd.saleh Instagram.com/@ktm_abd.saleh

PIKIRAN RAKYAT - Sektor Industri Otomotif adalah salah satu bidang industri yang terkena dampak besar dari pandemi Covid-19.

Beberapa waktu lalu, dari data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukan bahwa penjualan mobil di Indonesia turun hingga mencapai angka 70 persen jika dibandingkan biasanya.

Tidak hanya mobil, ternyata penjualan motor di Indonesia pun mengalami hal yang sama sebagai efek pandemi Covid-19.

Baca Juga: Saat Lockdown, Angka Kematian Akibat Kecelakaan di Malaysia Lebih Tinggi Dibanding Covid-19

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman memprediksi bahwa penjualan motor di Indonesia akan turun hingga hampir 50 persen.

Dari semula yang diharapkan akan terjual sebanyak 6,4 unit, hanya akan menjadi 3,6 atau maksimal 3,9 juta unit motor.

"Kalau kita lihat dari data tahun lalu itu, kita berhasil menjual sebanyak 6,4 juta unit secara nasional.

"Namun pada tahun ini karena adanya wabah pandemi kita koreksi diangka 3,6 hingga 3,9 juta unit," tutur Loman yang juga Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM) dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

Baca Juga: CATL di Ningde Tiongkok Siap Produksi Baterai Mobil Listrik yang Tahan hingga 16 Tahun

Walaupun begitu, angka tersebut belum tentu menjadi pasti mengingat situasi industri otomotif juga sejalan dengan perkembangan Covid-19 di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat