kievskiy.org

Pakar Sebut Tol Boleh Saja Dimasuki Pengendara Moge, Asal...

Konvoi moge saat melintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 12 Februari 2021.Polda Metro Jaya Larang Polisi Kawal Konvoi Moge dan Mobil Mewah.
Konvoi moge saat melintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 12 Februari 2021.Polda Metro Jaya Larang Polisi Kawal Konvoi Moge dan Mobil Mewah. /Antara/M Fikri Setiawan Antara/M Fikri Setiawan

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu terakhir, ramai diberitakan perihal para pengendara motor gede (moge) meminta pada pemerintah agar diberikan akses untuk masuk ke dalam jalan tol. Permintaan ini diminta karena para pengendara moge ini merasa mereka membayar pajak yang lebih tinggi daripada para pengguna jalan kebanyakan.

Hal ini disampaikan oleh seorang pengendara Moge bernama Ian Kumis beberapa waktu lalu. Lewat pernyataannya, Ian mendesak pemerintah mempertimbangkan lagi aturan terkait moge masuk tol, terutama dengan membandingkan kebijakan Indonesia dengan yang diterapkan di luar negeri.

“Kita beda sendiri dengan banyak negara, negara tetangga kita (misalnya), di mana mereka memperbolehkan moge maupun motor kecil masuk ke jalan tol. Kalau (terkait) alasan yang kita dapat selama ini alasan klasik,” ucap Ian Kumis seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya.

Permintaan tentang moge yang diperbolehkan masuk dalam jalan tol ini pun mendapatkan banyak pertentangan. Banyak masyarakat tak setuju karena dianggap memberi hak 'spesial' kepada para pengguna jalan tertentu.

Baca Juga: Film Horor Terbaru 2023 Pesugihan Siap Dirilis, Simak Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

Pakar safety riding juga mengomentari perihal hal ini. Menurut dia, saat ini bisa saja motor gede masuk jalan tol, asalkan ada syaratnya.

Pakar dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu menyatakan saat ini belum tepat jika jalan tol boleh dimasuki oleh pengendara sepeda motor. Jika mobil dan motor disatukan, tentunya itu akan menjadi bahaya tersendiri bagi para pengguna jalan.

"Karena ketertiban belum jadi lifestyle atau kebutuhan daripada kenyamanan dan keselamatan di jalan tol itu sendiri. KIta bisa lihat hitungan detik saja, para pengguna jalan tol itu masih salah kaprah. ada lane hogger (lambat di jalur cepat), ada yang nyalip dari bahu jalan, ada truk di kanan, belum lagi kecepatan di jalan tol itu tidak konstan," katanya saat dihubungi tim Pikiran-Rakyat.com beberapa waktu lalu.

Menurut dia, hal ini berbeda dengan di luar negeri. Pasalnya, para pengendara di luar negeri sudah bisa berkendara dengan baik. Terutama mematuhi aturan kecepatan yang diberlakukan pemerintah.

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak Sejak Dini, Pertahanan Awal Terhindar dari Pelecehan Seksual

Meskipun menolak wacana motor boleh masuk tol, Jusri menjelaskan ada syarat agar moge bisa saja masuk di jalan tol. Jika memang benar-benar terpaksa, maka harus dibuat jalur khusus bagi para pemotor ini.

"Dari perspektif keselamatan saya belum setuju. Kalau dipaksakan, maka harus dibuat lajur khusus untuk motor dengan koridor seperti di jembatan Madura, ataupun di jalan Bali," ujarnya kembali.

Dibuatnya koridor untuk menghindari terjadinya kontak antara mobil dan motor di jalan raya. Bisa juga terjadinya kontak saat kecelakaan yang membuat kemungkinan cedera pengendara motor semakin parah bahkan berakibat kematian.

"karena mereka tidak memiliki pelindung apapun seperti pengemudi mobil. mereka akan merasakan full body impact, full body contact.

Baca Juga: Prosesi Penobatan Raja Charles III Terungkap, Pesta Akan Digelar Tiga Hari hingga Ada Konser di Istana Windsor

Jadi langsung tubuhnya akan membentur objek objek secara langsung. Sepeda motor juga moda transportasi bermesin yang tidak memiliki nilai kestabilan pada saat bergerak," ucapnya kembali.

"Yang paling singkat dengan kondisi lalu lintas semacam ini, kita membuat koridor. kita memisahkan pengendara roda empat dan roda dua. itu yang paling make sense (masuk akal) pada saat ini," ujarnya menjelaskan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat