kievskiy.org

PSPK: Asesmen Nasional Harus Mengutamakan Kebutuhan Anak daripada Kepentingan Lain

Kepala Peneliti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Anindito AditomoS. Psi., M. Phil., Ph.D
Kepala Peneliti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Anindito AditomoS. Psi., M. Phil., Ph.D /Tangkap layar Zoom

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan Asesmen Nasional (AN) akhir-akhir ini menjadi sorotan publik karena mengubah banyak hal dalam sistem pendidikan nasional, termasuk menghapus Ujian Nasional (UN).

Banyak yang mempertanyakan dampak dari Asesmen Nasional, terutama apakah kebijakan AN memberikan pengaruh positif dan berpihak pada anak ketimbang sistem lama yang memanfaatkan UN sebagai alat evaluasi murid.

Kepala Peneliti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Anindito Aditomo Ph.D menilai Asesmen Nasional secara umum sudah berpihak kepada anak, namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Terjerat Narkoba, Beiby Putri Resmi Ditahan Kepolisian Polda Metro Jaya

Menurut Anindito, kebijakan pendidikan yang berpihak kepada anak bukanlah kebijakan yang semata-mata sesuai keinginan anak.

Artinya, tidak boleh kebijakan tersebut fokus pada kemudahan anak untuk mendapatkan nilai tinggi, kebebasan anak mengerjakan bagian-bagian tertentu atau menentukan waktu pengerjaan sesuai kesiapan.

Anindito menjelaskan kalau kebijakan pendidikan yang berpihak pada anak harus memenuhi beberapa syarat.

Baca Juga: Bukan Takut Istri, Vino G Bastian Buka-Bukaan Soal Alasan Hanya Ikuti Instagram Marsha Timothy

"Satu, memperhatikan, dan yang kedua, kalau bisa mementingkan kebutuhan belajar dan perkembangan anak, di atas kepentingan-kepentingan lainnya," ujar Anindito dalam webinar bertajuk Beranda PSPK Edisi 26: Asesmen Nasional yang digelar Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) pada Kamis 11 Februari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat