kievskiy.org

Kemdikbud: Pendidikan Bukan Ajang Pacuan Kuda

Ilustrasi pacuan kuda.
Ilustrasi pacuan kuda. /Pixabay/marcelkessler

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhir-akhir ini berusaha mengubah sistem penilaian siswa dengan menghapus Ujian Nasional (UN) dan menggantinya dengan Asesmen Nasional (AN).

Koordinator Analisis dan Pemanfaatan Hasil Penilaian Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemdikbud Dr. Rachmawati menyatakan Asesmen Nasional akan mereformasi sistem evaluasi pendidikan agar lebih komprehensif ketimbang saat  UN.

Penyusunan Asesmen Nasional juga tidak sembarangan. Dr. Rachmawati mengungkapkan bahwa ada beberapa filosofi pendidikan yang menjadi dasar reformasi sistem evaluasi dari UN menjadi AN.

Baca Juga: Meski Tidak Ada Perayaan, Polri Tetap Siapkan Pengamanan Jelang Imlek 2021

Ia mencoba mengumpamakan dengan sebuah pacuan kuda. Dalam pacuan kuda, umumnya penonton berfokus pada peserta yang paling cepat, paling unggul, dan paling pertama mencapai garis finis.

Namun, penonton sulit untuk mengetahui sisi lain yang lebih unik kepada setiap peserta pacuan kuda tersebut.

"Misalnya kita ingin tahu sebenarnya karakter penunggang kuda alias jokinya, atau kita menanyakan seperti apa sih cara makannya kok bisa jadi yang tercepat? Itu tidak terpotret," tutur Dr. Rachmawati dalam webinar bertajuk Beranda PSPK Edisi 26: Asesmen Nasional yang digelar Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) pada Kamis 11 Februari 2021.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Akan Gandeng Penegak Hukum Tutup Tumpukan Sampah di Bantaran Kanal CBL

"Dan sistem pendidikan, bukanlah sebuah ajang pacuan kuda, di mana kita semua tutup mata dengan semua yang terjadi, yang kita ingin tahu hanya hasil belajar siswanya seperti apa," kata dia menegaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat