kievskiy.org

Masih Jadi Polemik, Mendikbud Nadiem Makarim Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. /Instagram/@nadiemmakarim

PIKIRAN RAKYAT – Hingga saat ini, rencana pembelajaran tatap muka masih menjadi polemik di kalangan pemerintahan bahkan rencana tersebut masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (offline) adalah dengan menggelar vaksinasi Covid-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.

“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan MUI Soal Vaksinasi di Bulan Ramadhan, Prof Zubairi Djoerban: Itu Tidak Benar

Baca Juga: Siap-siap Bulan Depan, Perpanjang SIM Tak Perlu Antre Bisa Lewat Aplikasi

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa hasil riset menunjukkan peserta didik kelompok usia tiga hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

“Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi Covid-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil,” kata Nadiem Makarim, Kamis, 18 Maret 2021 yang dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) dari Antara.

Menurutnya, peserta didik, pendidikan, dan tenaga kependidikan dengan kelompok usia 31 hingga 59 tahun dan lebih dari 60 tahun memiliki faktor risiko yang secara signifikan lebih tinggi terhadap Covid-19.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona di Indonesia per 18 Maret 2021: Kasus Aktif Naik Jadi 131.753 Pasien

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat