kievskiy.org

Mahasiswa Harus Bantu Pemecahan Masalah di Masyarakat

MAJALENGKA,(PR).- Kelompok Kerja Nyata (KKN) menuntut mahasiswa mengenal persoalan yang tumbuh di masyarakat yang bersifat cross sectoral serta belajar memecahkan masalah lewat pendekatan keilmuan. Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif, membantu pemecahannya dan menanggulangi masalah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Bupati Majalengka Sutrisno saat melepas 1050 mahasiswa Unpad yang akan memulai KKN di 24 desa yang tersebar di empat Kecamatan Ligung, Kertajati, Jatitujuh, dan Jatiwangi, Selasa 19 Juli 2016 di Pendopo Gedung Negara Majalengka. “Sebagai generasi muda, mahasiswa harus mempunyai gagasan yang inovatif guna menghadapi berbagai persoalan yang semakin kompleks.” ungkap Sutrisno. Menurutnya pada era otonomi daerah, keterbukaan terhadap masuknya pengaruh luar sudah tidak bisa dihindarkan, akan tetapi bisa difilter mana saja pengaruh yang baik yang bisa diterima. Demikian halnya dengan Kabupaten Majalengka, siapa pun bisa memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga, termasuk dari para mahasiswa yang diharapkan bisa menerapkan teori-teori di kampus untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. "Kami memiliki berbagai sumber daya manusia dan alam yang melimpah. Selain itu pembangunan Jabar akan berpusat di Majalengka. Silahkan gali potensi itu, agar ada kemanfaatannya bagi masyarakat terutama di daerah atau desa yang menjadi obyek KKNM. Banyak universitas ternama di Indonesia datang kepada saya untuk meminta ijin mahasiswanya melaksanakan KKN. Ini menjadi bukti bahwa Majalengka menjadi tujuan favorit perguruan tinggi untuk mengaplikasikan ke ilmuannya," ujar Bupati Sutrisno. Dia juga berharap, agar mahasiswa berkoordinasi dengan pemerintahan setempat seperti camat dan kades. Agar KKN ini bisa tepat sasaran. “Semisal satu desa di Ligung mempunyai potensi produksi telor asin yang rasanya lezat dan dalamnya berminyak. Tapi kalah tenar dengan telor asin Brebes. Tolong dicari permasalahannya. Buatkan solusinya sehingga bisa dikenal luas yang pada akhirnya bisa meningkatkan produksi dan taraf hidup masyarakat desa," kata Sutrisno. Dekan Fisip Unpad R Widya Setiabudi Sumadinata menyatakan untuk menjawab semua keinginan Bupati Majalengka dan demi keberhasilan KKNM seluruh mahasiswa, pihaknya menerjunkan langsung puluhan profesor dan guru besar yang ada di Fisip Unpad. "Kami tidak akan setengah-setengah untuk mensukseskan KKN di Majalengka. Sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perdesa dirempatkan dua puluhan mahasiswa, sedangkan tiap profesor akan mendampingi dan mengawasi langsung tiap dua desa yang ditempati mahasiswa," paparnya. Widya menyebutkan, untuk Majalengka ada empat kecamatan, didalamnya ada 46 desa yang siap menjadi penelitian mahasiswa. Setiap minggu dia akan meminta perkembangan KKN untuk bahan evaluasi agar bisa diambil tindakan bila dirasa ada yang kurang pas. "Kepada para mahasiswa, saya meminta untuk memberikan kontribusi yang nyata. Bisa berbentuk fisik yaitu pembangunan sarana umum atau nonfisik berupa bantuan pemecahan masalah dan solusinya," tegasnya. Malah menurut salah seorang koordinator KKNM Ifit Zulfa, bila pemerintah Kabupaten Majalengka atau desa yang sebelumnya dibina masih membutuhkan pemikiran dari mahasiswa atau Profesor, pihaknya siap untuk membantu kapanpun waktunya. Bahkan desa yang kini tidak ditempati KKN bila membutuhkan pemikiran para ahli dari Unpad, siap untuk diterjunkan tanpa harus dibayar. “Unpad akan terus melakukan KKN disejumlah desa binaan hingga desa tersebut benar-benar memiliki perkembangan ke arah yang lebih baik. Desa-desa yang kini ditempati adalah kegiatan KKN untuk kedua kalinya,” ungkap Ifit. Sementara itu fakultas yang kini melakukan kegiatan KKNM berasal dari Fakultas Kedokteran, Peternakan, Pertanian, Fikom dan sejumlah fakultas lainnya.(C-25)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat