kievskiy.org

Libatkan Ormas dalam Pendidikan Harus Ada Tolak Ukur Jelas, Anggaran Jangan Menguap Tidak Jelas

ILUSTRASI sekolah, siswa, pendidikan, belajar.*
ILUSTRASI sekolah, siswa, pendidikan, belajar.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melibatkan ormas dalam kegiatan pendidikan harus memiliki tolok ukur yang jelas.

Jangan sampai anggaran yang digelontorkan untuk program tersebut menguap tidak jelas, sementara hasilnya tidak terasakan.

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramli Rahim mengatakan, Kemendikbud perlu memperjelas tolok ukur program tersebut dengan dibuat evaluasi berkala tiap tahun.

Baca Juga: Kota Bandung Jadi Destinasi Pertama Acara Honda Premium Matic Day 2020

Ia menyebutkan, Kemendikbud perlu membuat titik awal yang disebut P0 dan setahun kemudian dievaluasi menjadi titik P1, lalu dua tahun kemudian menjadi P2 dan seterusnya hingga program tersebut berakhir.

"Kita tentu saja tidak ingin melihat anggaran yang begitu besar 'dibakar' oleh Kemendikbud tanpa hasil yang jelas," katanya akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, program dari Kemendikbud ini berbeda dengan kementerian lain di mana pembinaan diserahkan kepada asosiasi atau organisasi resmi. Kali ini, Kemendikbud lebih memilih menggandeng Ormas.

Baca Juga: DPR Minta Kemenag Berikan Pemahaman Virus Corona Kepada Masyarakat

"Jika di bidang perumahan pembinaan para developer diserahkan kepada REI atau pembinaan dokter diserahkan kepada IDI atau atau profesi lain yang diserahkan kepada asosiasinya, maka Kemdikbud kali ini justru mempercayakannya kepada Ormas," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat