kievskiy.org

Perguruan Tinggi Diimbau Selenggarakan Ujian Akhir yang Fleksibel

ILUSTRASI perguruan tinggi .*
ILUSTRASI perguruan tinggi .* /DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan imbauan terkait pelaksanaan ujian akhir di perguruan tinggi supaya bisa diselenggarakan secara lebih fleksibel.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (plt. Dirjen Dikti) Nizam, mengatakan, Kemendikbud mengimbau agar kampus memudahkan atau tidak mempersulit tugas akhir dan skripsi mahasiswa selama darurat Covid-19.

Untuk karya tulis akhir tidak harus berupa pengumpulan data primer di lapangan/laboratorium.

Baca Juga: Badai Corona Belum Usai, Masyarakat Tiongkok Berbondong-bondong Penuhi Taman Hiburan

Metode dan waktunya bisa beragam dan fleksibel sesuai bimbingan dari dosen pembimbing.

"Jadwal ujian silakan diatur sesuai perkembangan, bentuknya tidak harus konvensional, tetapi bisa dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan sebagainya," kata dia.

Menurut dia, hal yang penting proses tersebut didasarkan pada capaian pembelajaran yang diharapkan.

Baca Juga: WFH Selama Pandemi Covid-19, First Media Optimasi Koneksi Layanan Video Conference

"Jadwal praktik bisa digeser, akhir semester bisa digeser, kalender akademik bisa disesuaikan, yang tidak boleh dikompromikan adalah kualitas pembelajarannya," kata dia.

Rektor IPB University Arif Satria mengatakan,  pihaknya menyelenggarakan sistem daring bagi mahasiswa yang menempuh ujian akhir.

Begitu juga bagi mahasiswa yang tengah menyusun skripsi, tesis, disertasi hingga promosi program doktor dilaksanakan secara daring.

Baca Juga: 1.266 Hotel di Indonesia Tutup, PHRI: yang Bisa Membayar THR Sedikit

Menurutnya, IPB telah menyiapkan panduan operasional baku untuk mendukung sistem daring dalam proses pembelajaran.

"Adapun bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan tugas akhir, diberi perpanjangan waktu penyelesaian sesuai perkembangan pekerjaannya," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat