kievskiy.org

Sistem Zonasi PPDB Dinilai Merugikan, Puluhan Wali Murid Gelar Aksi Protes ke DPRD Surabaya

ILUSTRASI aksi unjuk rasa para wali murid di Gedung DPRD Surabaya.*
ILUSTRASI aksi unjuk rasa para wali murid di Gedung DPRD Surabaya.* / Pikiran-rakyat.com/ARMIN ABDUL JABBAR

PIKIRAN RAKYAT - Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dinilai merugikan, puluhan wali murid warga sekitar Sidotopo Wetan melakukan aksi protes di gedung DPRD Surabaya, Kamis 2 Juli 2020. 

"Warga kecewa karena sekarang sistem zonasi dan ditambah domisili berlaku. Jadi, warga di Sidotopo Wetan tidak bisa menikmati gedung SMP Negeri 58, malah justru yang menikmati warga yang lebih jauh tempat tinggalnya kalah dengan yang berdomisili," kata Sutoko, perwakilan wali murid dari wilayah Sidotopo, Surabaya saat mendatangi Gedung DPRD.

Selain itu, menurutnya banyak warga Sidotopo Wetan yang berstatus warga setempat namun tidak diterima lewat jalur zonasi SMP Negeri 58 yang berlokasi dekat di lingkungannya. 

Baca Juga: Tiga Inovasi Jabar Bersaing di Kompetisi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020

Menurut Sutoko, justru warga yang berdomisili lebih jauh yang diterima masuk di sekolah tersebut.

"Padahal, banyak sekali warga berdomisili di sana. Misalkan, warga yang statusnya masih berada di rumah kontrakan tetapi status domisilinya diikutkan keluarganya, kan kasihan anaknya tidak bisa masuk," ujarnya.

Sutoko melakukan protes keras lantaran tak bisa terima, anaknya dinyatakan tidak diterima di SMPN 58 Surabaya, padahal jarak rumahnya dan sekolah tersebut hanya 480 meter.

Baca Juga: Diminta Go Digital, Pelaku UMKM Keluhkan Mahalnya Akses Internet

"Anak saya juga ke geser. Jadi harus menunggu penambahan pagu itu pun belum pasti. Padahal, saya warga asli Sidotopo Wetan sejak 1997," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat