kievskiy.org

Khawatir Hasil Belajar Daring Tidak Maksimal, FAGI Jabar Usul Tahun Ajaran Dimulai Januari 2021

Belajar daring di SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung.
Belajar daring di SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung. /Pikiran-rakyat.com/Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) wilayah Jawa Barat Iwan Hermawan mengusulkan tahun ajaran 2020/2021 dimulai Januari 2021.

Dia menilai, kegiatan belajar mengajar secara daring selama pandemi Covid-19 tidak maksimal.

Oleh karena itu, dikhawatirkan hasil yang didapat anak didik pun tidak maksimal.

Dikatakan Iwan, perubahan waktu dimulainya tahun ajaran baru seperti itu pernah berlangsung sebelum warsa 1978.

Baca Juga: Ungkap Pesan Veteran Kemedekaan, Bima Arya: Persatuan dan Kebersamaan Memang Mahal

Apabila tahun ajaran baru dimulai tahun ini, maka ada konsekuensi yang muncul.

"Akan terjadi disparitas kualitas siswa antara siswa di daerah yang belum melaksanakan belajar tatap muka dengan siswa di daerah yang sudah melaksanakan belajar tatap muka," ucap Iwan kepada Pikiran-rakyat.com, Kamis, 20 Agustus 2020.

Selama menunggu tahun pelajaran baru, sebaiknya siswa diarahkan pada kompetensi yang menitikberatkan kepada keterampilan, seperti keterampilan bahasa, teknologi kewirausahaan dan pendidikan karakter. Pendidikan keterampilan selama ini kurang diperhatikan karena pembelajaran hanya menitikberatkan aspek pengetahuan.

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan di Cirebon Dekati 50 Persen, Seiring Melonjaknya Angka Positif Covid-19

Selama perpanjangan semester genap, sejak Juli 2020 hingga Desember 2020, sisiwa sebaiknya tidak dibebankan dengan iuran sekolah. Untuk siswa tidak mampu, pemerintah harus memberikan bantuan biaya personal untuk kepentingan selama sekolah.

Dengan kembalinya tahun pelajaran ke Januari 2021, maka tahun anggaran sekolah atau Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) pun kembali dimulai dari Januari 2021 hingga Desember 2021, sama dengan tahun anggaran pemerintah. Saat ini, tahun ajaran dimulai dari Juli hingga Juni tahun berikutnya.

Menurut Iwan, FAGI Jabar sudah mencoba jajak pendapat di beberapa media sosial tentang perpanjangan tahun pelajaran. Pada umumnya, baik guru maupun masyarakat sepakat dengan perpanjangan ini ketika pandemi virus corona berlangsung berkelanjutan.

Baca Juga: Jalan Bareng Bank Indonesia, Pemkab Cirebon Optimis Ekonomi Tumbuh Lewat UMKM

Ketua Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Kota Bandung Dwi Subawanto pun mendukung tahun ajaran baru dimulai Januari 2021.

Hal itu karena belum bisa dipastikan pandemi Covid-19 akan berakhir tahun ini. Dia menilai, apabila tahun ajaran baru dimulai tahun ini belum tentu baik.

Pengunduran dimulainya waktu tahun ajaran baru sebaiknya tidak hanya diterapkan pada level sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, tetapi juga perguruan tinggi. Tujuannya, agar waktu tahun ajaran baru di semua level pendidikan berjalan beriringan.

Baca Juga: Polsek Ajibarang Ringkus Pria Asal Ciamis, Kedapatan Berupaya Congkel Jendela SDN Pandansari

Selama menunggu dimulainya tahun ajaran baru pada 2021, Kementerian Pendidikan dianjurkan memberikan sosialisasi tentang kurikulum darurat.

 "Guru tidak akan langsung mengerti tentang kurikulum darurat, perlu waktu. Oleh karena itu, waktu menunggu tahun ajaran baru bisa digunakan untuk memberi pengetahuan (tentang kurikulum darurat) secara bertahap," ucap Dwi.

Dia menilai, apabila kurikulum darurat langsung diterapkan, maka guru maupun siswa akan tidak siap dalam mengaplikasikannya. Perlu disediakan waktu transisi sebelum menerapkan kurikulum darurat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat