kievskiy.org

Praktik Pungli Ditemukan Marak di Sekolah-sekolah Jatim, Terbesar Capai Angka Rp 1 Juta

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berhasil menemukan beberapa sekolah di Jatim yang melakukan praktik Pungli pada muridnya
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berhasil menemukan beberapa sekolah di Jatim yang melakukan praktik Pungli pada muridnya /Antara Jatim/Irfan Anshori Antara Jatim/Irfan Anshori

PIKIRAN RAKYAT - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kota Blitar membagikan hasil temuan mereka yang didapatkan di beberapa sekolah di Jawa Timur.

Lembaga ini menemukan bahwa di Jatim ada beberapa sekolah yang tercatat melakukan praktik punggutan liar (pungli).

Dengan dalih membeli keperluan sekolah di saat pandemi Covid-19 berlangsung, sekolah-sekolah ini meminta uang terhadap anak-anak muridnya.

Baca Juga: Sempat Ribut dengan Pihak Keamanan, Seorang Ibu Tega Siksa Anaknya Diduga Alami Depresi

Biayanya pun bervariasi. Mulai dari Rp 325 ribu sampai Rp 1 jutaan praktik punglinya juga ditemukan.

Selain pada saat pandemi Covid-19, praktik pungli ini juga marak terjadi saat para siswa sedang melaksanakan proses Penerimaan Peserta Didik baru.

"Kami meminta aparat mengusut tuntas pungutan liar pada proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

Baca Juga: POPULER HARI INI: Imbauan BMKG hingga Meggy Wulandari Akui Didekati Banyak Pria usai Bercerai

"Adapun dalih-dalih yang dipakai untuk mengundang secara tertutup wali murid mengatasnamakan komite sekolah. Kemudian ditampilkan slide show yang berisi biaya-biaya yang harus dibayarkan," jelas ketua GMNI Blitar, Ardan Abadan Malik dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Ardan mengaku heran dengan praktik pungli yang dilakukan oleh pihak sekolah. Ini dikarenakan beberapa biaya untuk pungli tersebut dinilai tidak efektif karena sekolah saat ini sedang menjalankan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat