kievskiy.org

Tidak Semua Siswa Miliki Handphone, Fitria : Pembelajaran Jarak Jauh di Kota Cirebon Kurang Efektif

Ilustrasi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh (PJJ). /Pixabay/Alexandra Koch

PIKIRAN RAKYAT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon mengharapkan pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, dalam hal ini Dinas Pendidikan harus siap menjalani konsekuensi ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap diterapkan.

Jangan hanya menuntut terhadap siswa, sebab tidak semua siswa di Kota Cirebon memiliki handphone (HP) canggih dan kuota untuk mengikuti PJJ dampak dari pandemi Covid-19.

"Tidak efektif yah PJJ ini, karena itu tadi tidak semua siswa atau orang tua memiliki hp yang memadai dan kuota, ya lebih baik belajar tatap muka saja,"ujar Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati.

Baca Juga: Tasikmalaya Beruntung Miliki Syekh Abdul Muhyi, Habib Luthfi: Jaga Keberagaman sejak Ratusan Tahun

Belajar tatap muka pun, lanjut dia, harus diatur dengan baik dan menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19, seperti jadwal pembelajar dapat diatur melakukan bergantian.

"Ya bisa bergantian, misal dalam satu kelas itu ada 30 siswa, itu bisa dibagi dua dengan pola pengajaran hanya tiga jam saja dalam satu hari,"jelasnya.

"Atau bisa diatur siswa dua hari sekalu datang ke sekolah tatap muka, tapi kalau seperti itu sekolah harus mau capai, setelah atau sebelum belajar tatap muka, harus segera disemprot disenfektan,"sambungnya.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Ramah Lingkungan, Desa Kecik Sragen Mulai Lakukan Penanaman Kedelai Edamame

Tambah dia, penyemprotan disenfektan tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja melainkan seluruh lingkungan sekolah, seperti area tempat bermain siswa atau dilapangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat