kievskiy.org

Tagar ‘Jangan Jadi Dosen’ Trending, Kesejahteraan Dosen Memprihatinkan?

Ilustrasi dosen.
Ilustrasi dosen. /Pixabay/PhotoMIX-Company

PIKIRAN RAKYAT - Kesejahteraan dosen yang berada di bawah standar layak mendapatkan sorotan banyak pihak di media sosial akhir-akhir ini. Tagar #JanganJadiDosen pun ramai dipergunakan, seolah-olah menjadi sindiran atas situasi kesejahteraannya yang memprihatinkan.

Beberapa warganet kemudian ada juga yang menunjukkan slip gaji dosen yang nominalnya jauh dari kata layak. Di platform X, slip gaji dosen yang kecil, di kisaran antara Rp2 juta-Rp 3 juta, banyak terpampang. 

Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto, mengatakan, kesejahteraan dosen memang masih rendah, terutama di PTS. PTS kecil dinilainya ada yang tidak layak beroperasi secara keekonomian. 

Kebanyakan PTS kecil menggaji atau memberi honor dosennya sesuai pemasukan dari uang kuliah mahasiswa. Sementara banyak mahasiswa yang pada kenyataannya sedikit, kurang dari 2.000 orang. 

Baca Juga: DPR: Jika Tak Merasa Bersalah dan Curang, Maka Tak Perlu Takut dengan Hak Angket

"Oleh sebab itu, PTS semacam ini harus bekerja keras menambah jumlah mahasiswanya atau yayasannya mau nombok untuk gaji dosennya," kata dia pada Kamis, 22 Februari 2024. 

Menurut dia, idealnya pemerintah bisa tegas dengan tidak memberikan izin perguruan tinggi baru atau melakukan moratorium. 

"Namun, disayangkan moratorium ini tidak pernah berhasil sehingga jumlah PTS kita terus bertambah. Lebih parah lagi, pemerintah masih belum berani menutup kampus yang tidak layak secara keekonomian," tuturnya.  

Baca Juga: Canda atau Kontribusi? Tinjauan Kritis terhadap Kehadiran Pelawak Komeng di Senayan

Persoalan kesejahteraan dosen dinilai cukup kompleks. Di satu sisi, pendapatan dosen belum optimal. Di sisi yang lain, dosen juga dituntut untuk memiliki latar belakang S2-S3 untuk bisa mengajar. Sementara biaya pendidikan pascasarjana tersebut tidak murah.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat