kievskiy.org

Dosen Banyak Cari Sampingan karena Upah Tak Layak, Harus Ada Perubahan Fundamental

Ilustrasi dosen.
Ilustrasi dosen. /Pixabay/PhotoMIX-Company

PIKIRAN RAKYAT - Serikat Pekerja Kampus (SPK) mendorong kesejahteraan dosen mendapatkan perhatian yang serius. SPK menilai masih banyak dosen yang mendapatkan gaji bersih di bawah Rp3 juta, bahkan setelah bertahun-tahun mengabdi mengajar.

Anggota Litbang SPK, Fajri Siregar, mengatakan, kecilnya upah memaksa dosen untuk mengambil pekerjaan sampingan. Hal ini diungkapkannya dengan merujuk kepada penelitian yang dilakukan SPK pada 2023.

Fajri menyebutkan, sebanyak 76 persen responden dosen terpaksa mengambil pekerjaan sampingan. Hal itu berdampak kepada terbengkalainya tugas utama dosen karena tidak fokus di satu pekerjaan.

"Parahnya, dosen yang bekerja di universitas swasta jauh lebih rentan terhadap gaji rendah," kata dia dalam keterangan pers, Rabu, 2 Mei 2024.

Fajri juga mengungkapkan, sebanyak 61 persen responden dosen merasa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan beban kerja serta kualifikasi mereka.

“Ada perasaan luas di antara dosen bahwa mereka kurang dihargai dan bisa mendapatkan lebih banyak di tempat lain, yang memengaruhi motivasi dan keterlibatan mereka dalam tugas dosen,” katanya.

Perubahan kebijakan

Fajri mengatakan, SPK berpandangan perlu ada perubahan kebijakan yang mendasar soal kesejahteraan dosen tersebut. Perubahan kebijakan itu meliputi peningkatan gaji pokok.

Kemudian perlu ada juga formulasi upah berdasarkan kelayakan per wilayah. "Upah harus ditentukan berdasarkan faktor regional dan institusional untuk memastikan keadilan dan kecukupan di seluruh Indonesia," tuturnya.

SPK juga menyerukan adanya reevaluasi beban kerja. Menurut Fajri, metrik beban yang ada, termasuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, perlu dievaluasi ulang untuk memastikan proporsionalitas dengan upah dan iuaran yang dituntut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat