kievskiy.org

Jepang Alokasikan Dana Rp271 M pada Teknologi AI untuk Mencocokkan Orang yang Kesepian

Ilustrasi perjodohan
Ilustrasi perjodohan /Pixabay/3194556

PIKIRAN RAKYAT - Jepang berupaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang lesu dengan mengalokasikan dana pada penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mencocokkan hati warganya yang kesepian.

Hal ini diungkapkan seorang Jepang pada Senin, 7 Desember 2020.

"Meskipun mungkin tidak memunculkan pemikiran tentang romansa, teknologi AI dapat menandingi calon pelamar yang lebih luas dan lebih cerdas," kata pejabat kabinet Jepang, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari AFP.

Baca Juga: Studi: Lebih Banyak Wanita di Masa Subur Punya Pikiran Bunuh Diri

Dia mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga berencana untuk mengalokasikan dana sebesar dua miliar yen (setara Rp271 miliar) pada tahun fiskal berikutnya untuk mendukung otoritas lokal menjalankan skema agar membantu warga Jepang menemukan pasangan hidupnya.

Berdasarkan data Kabinet Jepang, sekitar setengah dari 47 prefektur di Negeri Sakura menawarkan layanan perjodohan dan beberapa telah memperkenalkan sistem teknologi AI.

Layanan perjodohan yang dijalankan manusia sering menggunakan formulir standar untuk membuat daftar minat dan hobi orang, dan sistem AI dapat melakukan analisis yang lebih canggih dari data ini.

Baca Juga: Kasus Bunuh Diri di Jepang Melonjak Tajam, Mayoritas Perempuan, Gaya Hidup Jadi Salah Satu Faktornya

"Kami secara khusus berencana untuk menawarkan subsidi kepada pemerintah daerah yang mengoperasikan atau memulai proyek perjodohan yang menggunakan AI," kata pejabat tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat