kievskiy.org

CEO Apple Tim Cook Kritik Facebook: Terlalu Banyak Mengumpulkan Informasi Pribadi

CEO Apple, Tim Cook (tengah).
CEO Apple, Tim Cook (tengah). /Twitter.com/@tim_cook


PIKIRAN RAKYAT - CEO Apple, Tim Cook mengkritik polarisasi dan misinformasi di media sosial termasuk di Facebook. Pernyataannya itu meningkatkan perselisihan antara Apple dan Facebook.

Dalam sambutannya yang disampaikan pada konferensi Komputer, Privasi, dan Perlindungan Data, Cook mengkritik aplikasi yang menurutnya mengumpulkan terlalu banyak informasi pribadi, memprioritaskan 'teori konspirasi dan hasutan kekerasan hanya karena tingkat keterlibatannya yang tinggi'.

“Di saat teori disinformasi dan konspirasi merajalela yang dibuat oleh algoritma, kami tidak dapat lagi menutup mata terhadap teori teknologi yang mengatakan bahwa semua keterlibatan adalah keterlibatan yang baik. Semakin lama semakin baik - dan semuanya dengan tujuan mengumpulkan sebanyak mungkin data mungkin,” kata Cook, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 29 Januari 2021.

Baca Juga: Banyak yang Memiliki Masalah Kesehatan, 9 Biarawati di Michigan Meninggal karena Covid-19

Tim Cook memang tidak menyebutkan nama Facebook, tetapi kedua perusahaan tersebut telah lama terlibat perselisihan.

Apple sedang bersiap untuk menerapkan pemberitahuan privasi yang diyakini oleh banyak orang di industri periklanan digital akan menyebabkan beberapa pengguna menolak untuk mengizinkan penggunaan alat penargetan iklan.

Facebook menuduh Apple melakukan tindakan anti-persaingan karena Apple memiliki katalog aplikasi berbayar dan bisnis periklanan digitalnya sendiri yang terus bertambah.

Baca Juga: Intip Detail All New Palisade, SUV Paling Mewah Hyundai di Indonesia Lewat Bidikan Kamera

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pada Rabu, 26 Januari 2021 mengatakan Apple memiliki setiap insentif untuk menggunakan posisi platform dominan mereka untuk mengganggu cara kerja aplikasinya dan aplikasi lain.

Tim Cook mengkritik praktik media sosial yang menurutnya merusak kepercayaan publik pada vaksin dan mendorong pengguna untuk bergabung dengan kelompok ekstremis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat