PIKIRAN RAKYAT - TikTok telah menetapkan batas waktu harian 60 menit untuk semua akun yang dimiliki oleh pengguna di bawah usia 18 tahun. Mereka juga tengah mengembangkan alat untuk memungkinkan orangtua mencegah anak-anak mereka melihat konten yang mengandung kata-kata atau hashtag tertentu.
Perubahan ini terjadi di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat di berbagai negara di seluruh dunia tentang keamanan aplikasi dan kemampuannya untuk mengubah algoritma dalam memperlihatkan konten-konten tertentu.
Pembaruan batasan waktu layar yang diumumkan pada Rabu, 1 Maret 2023 mencerminkan aturan permainan yang diberlakukan bagi pemuda di China, tempat induk perusahaan TikTok, ByteDance berada sebelum pindah ke Singapura.
Baca Juga: TikTok Dilarang di Kanada, Pemerintah Takut Privasi Warganya Dibobol China
Pada tahun 2021, otoritas China mengeluarkan aturan baru yang membatasi jumlah waktu yang anak-anak di bawah umur bisa bermain game online hanya 1 jam sehari dan hanya pada hari Jumat, akhir pekan, dan hari libur nasional sebagai upaya untuk mengurangi kecanduan internet.
Di Amerika Serikat, keluarga telah berjuang untuk membatasi waktu yang anak-anak mereka habiskan di aplikasi berbagi video milik China ini. Menurut Pew Research Center, sekitar 2 per 3 remaja Amerika Serikat menggunakan TikTok.
Kepala kepercayaan dan keamanan di TikTok, Cormac Keenan, mengatakan dalam sebuah blog pada Rabu bahwa ketika batas waktu 60 menit tercapai, anak-anak dan remaja akan diminta untuk memasukkan kode akses dan membuat keputusan aktif untuk tetap menonton.
Baca Juga: Kanada Akan Blokir TikTok, Susul AS dan Uni Eropa
Bagi akun yang dimiliki pengguna berusia di bawah 13 tahun, orangtua atau wali akan harus menetapkan atau memasukkan kode akses yang ada untuk memungkinkan 30 menit waktu tambahan setelah batas waktu 60 menit awal tercapai.