/photo/2023/07/29/4026224608.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ungkapan "Iseng-iseng jadi duit" seringkali terdengar seiring dengan berkembangnya metode passive income atau pemasukan pasif. Salah satu yang sedang menjadi tren adalah affiliate marketing. Pengerjaannya sederhana karena hanya menggunakan media sosial.
Tren afiliasi menjadi model marketing yang saat ini banyak diterapkan di marketplace atau lokapasar. Masyarakat umum bisa turut ambil bagian memasarkan produk melalui akun media sosial masing-masing sehingga mendapatkan pemasukan pasif berupa komisi.
Hal itu memang membuat linimasa media sosial dibanjiri promosi produk yang dibuat akun pribadi. Akan tetapi, masyarakat pengikut akun-akun tersebut pun juga memanfaatkannya demi mendapatkan diskon pembelian produk.
Jane Kurniawan, pemilik akun Instagram @eatjournal.bdg, sudah memanfaatkan tren afiliasi itu di salah satu marketplace. Ia sudah 6 bulan bergabung setelah aktif memanfaatkan marketplace untuk membuat video promosi.
"Setelah enggak rajin lagi post di Shopee Vidio, jadilah post link di Instagram, karena dipikir ya iseng-iseng berhadiah. Siapa tahu ada yang beli, kan, lumayan dapat komisi, menambah uang jajan gitu," ujarnya di Bandung, Sabtu, 29 Juli 2023.
Penghasilan terbanyak bisa didapatkan untuk produk dengan komisi 10 persen per barang. Namun, ia belum menjalaninya dengan serius sehingga penghasilannya baru mencapai sekira Rp1juta sebulan.
Selain sebagai affiliate, ia lebih rutin mengelola media sosialnya menerima endorsement untuk produk kuliner. Ia pun menggunakan akun medsos yang sama untuk endorse dan affiliate. Ia memasarkannya untuk pengikutnya yang mencapai sekira 107.000 akun.