PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah tradisi unik mewarnai perayaan Lebaran di Jawa Barat tempo dulu. Kini, tradisi tersebut ada yang masih bertahan dan juga tinggal cerita. Pikiran-Rakyat.com (PR) mengupasnya.
Sepeda motor yang melaju melintasi rel kereta api di kawasan Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat tersebut tampak begitu bergegas sore itu. Rahman (36), sang pengemudi motor membonceng isterinya, Neni Nuranti yang menjinjing rantang dengan tangan kanannya.
Mereka baru saja mengantarkan makanan kepada orang tuanya satu hari sebelum Lebaran, atau Rabu 12 Mei 2021.
Ya, tradisi nganteuran atau mengantarkan makanan memakai rantang rupanya masih dilakoni pasangan suami isteri asal Kampung Garudra, Desa Mandalasari tersebut.
Baca Juga: Israel Makin di Luar Kendali, AS, Qatar, Hingga Mesir Mulai Bergerak
"Rendang sareng sayur kentang (rendang dan sayur kentang)," kata Neni menjelaskan isi rantang untuk orang tuanya yang tinggal satu kampung dengannya.
Tradisi nganteuran atau mengirim serta bertukar makanan yang dilakukan masyarakat menjelang Lebaran terbilang sudah langka saat ini.
Kehadiran parsel atau makanan-makanan praktis yang tinggal dibeli di pusat perbelanjaan lebih diminati sejumlah warga ketimbang melestarikan tradisi lawas tersebut.
Baca Juga: Selain Rumah Warga, Israel Juga Hancurkan Sejumlah Masjid di Gaza
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi pasangan muda Rahman dan Neni. Bagi mereka, parsel dan berbagai hantaran modern lainnya tak bisa mengganti rasa berbagi makanan olahan sendiri. Makanan-makanan praktis memang tak bisa menggantikan momen kedekatan yang muncul dari tradisi nganteuran.