kievskiy.org

Prihatin Banyak Anak dari Kalangan Tak Mampu, Anak Tukang Cuanki Dirikan Sekolah Gratis

Ilustrasi sekolah.
Ilustrasi sekolah. /Antara Foto

PIKIRAN RAKYAT - Untuk memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya kepada penduduk usia 16-18 tahun atau peserta didik pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) atau bentuk lain yang sederajat, pemerintah mencanangkan program Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. 

Namun pada kenyataannya di lapangan, tak sedikit anak-anak usia belajar di Kabupaten Garut yang masih kesulitan untuk mendapatkan haknya untuk mendapatkan kesempatan belajar.

Hal ini tentu mengundang keprihatinan sejumlah pihak, salah satunya Isop Sopiah. Perempuan berusia 28 tahun warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut ini merasa masih ada ketimpangan yang sangat jauh antara anak-anak dari kalangan mampu dan kalangan tak mampu dalam mendapatkan hak belajarnya. 

Di beberapa daerah di Garut, termasuk di kampung halamannya, Isop masih melihat banyak anak-anak dari kalangan tak mampu yang tak bisa memilih sekolah dengan leluasa.

Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi Disebut Hanya 'Kosmetik', Kata Siapa?

Prihatin bahkan gelisah dengan keadaan seperti itu, Isop pun kemudian punya keinginan yang sangat kuat untuk mendirikan lembaga pendidikan di pelosok-pelosok daerah. Ia sangat ingin agar anak-anak di daerah pelosok terutama dari kalangan tak mampu bisa mendapatkan hak belajarnya dengan layak.   

"Ide untuk mendirikan lembaga pendidikan di pelosok terutama untuk anak-anak dari kalangan tak mampu ini tercetus dari kegelisahan yang selama ini saya rasakan. Saya melihat fenomena masyarakat miskin tak bisa memilih sekolah dengan leluasa, berbeda dengan orang kaya," kata perempuan yang mengaku berasal dari kalangan kurang mampu ini..

Meski dirinya berlatar belakang sekolah pendidikan, akan tetapi diakui Isop jika dirinya sangat merasakan bagaimana harus bersusah payah dan berjuang keras untuk bisa menyelesaikan pendidikannya terutama saat SMA dan kuliah. Saat itu Isop pun tak jarang melihat temannya yang terpaksa harus putus sekolah atau kuliah karena tak punya biaya dan ini semakin membuatnya gelisah.

Baca Juga: Berhasil Curi Perhatian Suami Krisdayanti, Azriel dan Sarah Menzel Kantongi Izin Nikah Muda?

Pengalaman ini pulalah yang kemudian semakin membulatkan tekadnya untuk bisa mendirikan lembaga pendidikan gratis untuk anak tak mampu setelah ia lulus kuliah. Ia merasa sangat tak rela banyak generasi tahap belajar yang harus selalu dibelajarkan akan tetapi pada kenyataannya tak bisa belajar karena faktor biaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat