kievskiy.org

Stafsus Milenial Jokowi Disebut Hanya 'Kosmetik', Kata Siapa?

Presiden Joko Widodo bersama para Staf Khusus (Stafsus) Milenial di Istana Merdeka.
Presiden Joko Widodo bersama para Staf Khusus (Stafsus) Milenial di Istana Merdeka. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Dalam sebuah acara yang memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu, Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Andi Wahyudin menyoroti kinerja para Staf Khusus Milenial yang berada di bawah pemerintahan Jokowi.

Menurut Andi, Stafsus Milenial yang dikenalkan Presiden Joko Widodo pada 21 November 2019 lalu hingga saat ini belum menunjukkan kontribusi nyata terhadap kehidupan pemuda.

"Pandawa menilai stafsus millenial belum memberikan kontribusi, sehingga nggak ada kontribusi yang nyata buat millenial," kata Andi Wahyudin dilansir dari kanal YouTube Jakarta Journalist Center.

Baca Juga: China Ingkar Janji Soal Biaya Kereta Cepat, DPR: Seolah Bangsa Ini Diakali Pelan-pelan

Padahal menurut dia sejatinya jumlah Stafsus yang diangkat tidaklah sedikit. Ada pun di antaranya seperti:

1. CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara;
2. CEO Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung;
3. CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra.
4. Penggerak Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi;
5. CEO Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar;
6. Penggerak Thisable Enterprise Angkie Yudhistia;
7. Santri anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Maruf.

Melihat kondisi ini, Andi lantas menyarankan agar Stafsus Milenial dibubarkan saja karena dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran negara.

Baca Juga: AS Mengutuk Pemerintah Militer Myanmar Terkait Gempuran di Negara Bagian Chin: Serangan Menjijikkan

"Mungkin saya sepakat dengan beberapa orang yang bilang lebih baik dibubarkan saja karena tidak ada kontribusinya. Jadi buat apa juga gitu, ngabis-ngabisin anggaran saja saya rasa," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat