kievskiy.org

Warita dari Bandung Selatan, Kisah Jembatan Tua Dayeuhkolot dan Aksi Heroik Mohamad Toha

Pemberitaan tentang jembatan Dayeuhkolot Bandung dalam koran Nieuwsblad Van Het Zuiden 18 Januari 1947.
Pemberitaan tentang jembatan Dayeuhkolot Bandung dalam koran Nieuwsblad Van Het Zuiden 18 Januari 1947. /Nieuwsblad Van Het Zuiden

PIKIRAN RAKYAT - Peresmian jembatan baru yang melintang di atas Sungai Citarum, kawasan Dayeuhkolot, 29 Oktober 1951 begitu meriah. Pesta berlangsung dengan digelarnya permainan rakyat serta sejumlah lomba guna memeriahkan acara itu.

Karangan bunga hiasan bertebaran menambah semarak peresmian. Warga menyambut peresmian dengan mengenakan pakaian yang paling bagus, seperti tak mau ketinggalan menyambut peresmian titian besar itu.

Suara gamelan mengalun menyambut para tamu penting yang hadir, seperti Gubernur Jawa Barat Sanusi Hardjadinata, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Ir. Putuhena, Residen Ipik Gandamanah, Wali Kota Bandung R. Enoch serta dari kalangan militer, Kolonel Sadikin.

Peresmian jembatan lama Dayeuhkolot Bandung.
Peresmian jembatan lama Dayeuhkolot Bandung.

Demikianlah suasana kemeriahan pembukaan jembatan Dayeuhkolot yang digambarkan koran berbahasa Belanda Algemeen Indisch Dagblad edisi 30 Oktober 1951.

Baca Juga: 70 Tahun Melayani, Jembatan Lama Sasak Geulis Dayeuhkolot Bandung Harus Dirobohkan

Baca Juga: Di Bandung Barat, Mata Air Cipaneguh Semoga Tetap Teguh di Tengah Teror Tambang yang Angkuh

Jembatan sepanjang 88 meter dan lebar 8 meter tersebut begitu penting bagi aktivitas sosial dan ekonomi warga Bandung selatan.

Titian besar itu sempat dihancurkan para pemuda pejuang pada Maret 1946 dalam peristiwa bumi hangus Bandung Lautan Api.

"Setelah itu, dibuat desain pada 1948 untuk pembangunan jembatan baru dari beton bertulang." demikian pernyataan yang termaktub dalam Algemeen Indisch Dagblad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat