PIKIRAN RAKYAT - Pantau penertiban lapak di kawasan Alun-alun Kota Cimahi, Kapolres Cimahi AKBP M. Yoris Maulana Yusuf Marzuki meminta agar Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak lagi berjualan di zona merah. Selain menyalahi peraturan daerah dalam hal penataan kota, kemunculan PKL juga kerap memicu kemacetan arus lalu lintas.
"Alhamdulillah penertiban PKL di Alun-alun Cimahi ini berjalan lancar tanpa adanya indikasi kekerasan oleh Satpol PP. Silakan berjualan tapi di tempat yang tidak melanggar aturan dan jangan kembali lagi ke jalan," ujarnya di lokasi, Jalan Dra. Djulaeha Karmita, Kota Cimahi, Sabtu 21 Desember 2019.
Yoris memantau kegiatan penertiban kios di ruas jalan terdampak yaitu Jalan Ria, Jalan Djulaeha Karmita, serta Jalan Pacinan. Dia juga sempat melakukan pengecekan ke lapak dagang baru yang bakal ditempati para PKL yakni di Pasar Atas Baru (PAB).
"Kami cek juga lapaknya di tempat baru, dan memang lebih baik, lebih nyaman, dan aman juga pastinya. Soal keamanan di Pasar Atas sendiri sudah cukup baik, tapi perlu ditambah dengan pagar besi dan kelengkapan pemadam kebakaran," jelasnya.
Baca Juga: Tak Cuma Masuk Rumah, Ular Masuk Puskesmas di Cimahi
Menurut dia, penertiban PKL tidak perlu dilakukan dengan ketegangan hingga memicu konflik. "Saya mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Cimahi yang telah melakukan penertiban PKL tanpa adanya unsur represif hingga menimbulkan potensi gesekan. Akhirnya pedagang bisa pindah dengan baik-baik," tuturnya.
Kepala Satpol PP Kota Cimahi, Totong Solehudin, mengatakan pihaknya merelokasi para PKL sebagai upaya penertiban kawasan Alun-alun Cimahi yang merupakan zona merah berdagang.
"Jadi yang direlokasi ini lapak-lapak PKL yang menetap. Untuk pedagang yang bergerak tidak memenuhi kriteria relokasi," ujarnya.
Baca Juga: Merasa Disingkirkan, PSKC Cimahi Bakal Gugat PSSI